Surabaya (beritajatim.com) – Pelaku bisnis hotel di Jawa Timur khawatir apabila terjadi penyusutan okupansi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, akibat dampak dari cuaca ekstrem. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Dwi Cahyono, menyampaikan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini dapat mempengaruhi niat calon wisatawan untuk batal berlibur, khususnya bagi mereka yang merencanakan wisata alam. “Takutnya nanti tujuannya ke Bromo, terus sudah jauh-jauh ke sini (datang) terus (kawasan Bromo) ditutup,” kata Dwi, Senin (15/12/2025). Dwi mengungkap kekhawatiran cuaca ekstrem ini akan mengakibatkan bencana seperti banjir dan longsor. Ia mencontohkan adanya banjir di Malang Raya dan Surabaya, bahkan erupsi Semeru. “Longsor, banjir, itu bisa berpengaruh (terhadap okupansi hotel) kalau belum teratasi,” ungkapnya. Oleh karena itu, Dwi menjelaskan bahwa, pelaku usaha perhotelan dan wisata kini sedang memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah serta aparat keamanan. Dengan begitu, ia optimisoptimis seluruh hotel di Jawa Timur akan mengalami kenaikan okupansi selama libur Nataru, terutama di daerah destinasi wisata. “Targetnya okupansi saat libur Nataru di Jawa Timur tahun ini bisa tembus 90 persen,” tutup Dwi. (rma/ted) Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita