Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Biaya Operasional Hotel dan Restoran di Aceh Bengkak Imbas Listrik Padam, PHRI Kirim Surat ke PLN

Biaya Operasional Hotel dan Restoran di Aceh Bengkak Imbas Listrik Padam, PHRI Kirim Surat ke PLN SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh mengungkapkan bahwa pemadaman listrik berkepanjangan pascabencana di Aceh telah menimbulkan dampak besar terhadap sektor perhotelan, akomodasi dan restauran. Tingginya ketergantungan terhadap energi listrik membuat pelaku usaha menanggung beban operasional yang melonjak drastis. Sekretaris PHRI Aceh, Dini Noviani, mengatakan dampak paling signifikan dirasakan dari sisi kebutuhan energi.  Menurutnya, penggunaan genset secara terus-menerus memaksa hotel dan restoran mengeluarkan biaya jauh di atas kondisi normal. “Kalau dampaknya, pastinya sangat besar, terutama dari sisi power energy yang sangat konsumtif,” ujar Dini, kepada Serambinews.com, Sabtu (13/12/2025). Ia menjelaskan, dalam kondisi pasokan listrik normal, sejumlah hotel hanya menganggarkan biaya bahan bakar genset maksimal sekitar Rp1,2 juta per bulan.  Namun saat listrik padam, kebutuhan bahan bakar meningkat tajam hingga mencapai Rp 14 juta per hari untuk pembelian Dexlite. Baca juga: Presiden Prabowo Sebut Perbaikan Listrik di Aceh Bisa Seminggu Lagi: Tapi Jangan Berharap Ya Selain lonjakan biaya operasional, penggunaan genset lebih dari 24 jam tanpa henti juga berdampak pada kondisi peralatan.  Dini menyebut, sejumlah genset milik hotel mengalami overheat, bahkan ada yang rusak sehingga memaksa pelaku usaha mengganti suku cadang hingga membeli unit genset baru. “Beberapa usaha hotel dan akomodasi mengalami kerusakan genset karena dipaksa bekerja terus-menerus. Ada yang harus mengganti spare part, bahkan ada yang harus membeli unit genset baru,” jelasnya. Akibat kerusakan tersebut, sejumlah hotel terpaksa menghentikan operasional sementara dan baru akan kembali beroperasi setelah pasokan listrik dari PLN kembali normal.  Kondisi ini turut berdampak pada tenaga kerja. “Hotel yang mengalami kerusakan genset, berhenti beroprasi dan akan buka setelah supply listrik kembali normal,” tambah Dini. Dini juga mengungkapkan bahwa PHRI Aceh telah mengambil langkah dengan menyampaikan keluhan resmi kepada PLN Wilayah Aceh.