Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Penerbangan Baru Malang-Lombok Berdampak pada Sektor Wisata Kedua Daerah

MALANG, KOMPAS — Tambahan penerbangan dari Bandara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, ke Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan sebaliknya dinilai akan berdampak terhadap dunia pariwisata di kedua wilayah. Penerbangan perdana tersebut direncanakan berlangsung mulai 15 Desember 2025.Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki, Jumat (12/12/2025), mengatakan, baik Malang maupun Lombok punya daya tarik masing-masing. Namun, sejauh ini belum ada transportasi udara langsung yang menjembatani kedua daerah.”Kami berharap dan kemungkinan besar berdampak terhadap kedua wilayah. Mereka juga dari sana ingin ke sini. Yang dari sini juga ingin ke sana. Apalagi saat ini Lombok sudah populer, ada Mandalika dan pantai-pantai yang menarik,” ujarnya.Lombok juga dikunjungi banyak wisatawan mancanegara yang tidak sedikit ingin menikmati destinasi wisata lain. Keberadaan armada udara akan membantu mobilitas mereka, memangkas waktu menjadi lebih singkat.  Tak hanya pariwisata, dalam dunia pendidikan, banyak mahasiswa asal NTB menuntut ilmu di Malang. Selama ini, warga di kedua wilayah yang memanfaatkan moda transportasi darat mesti menyeberangi Bali lebih dahulu untuk mobilitas. Sementara untuk jalur udara mesti melalui Bandara Juanda di Sidoarjo.Untuk mewujudkan langkah ini, menurut Agoes, beberapa hari lalu ada semacam promosi dari badan promosi pariwisata dari Lombok datang ke Malang bersama pihak maskapai. ”Mereka memberitahukan soal akan ada penerbangan baru dari Lombok ke Malang. Mereka juga memberitahukan apa saja destinasi wisata yang ada di Lombok,” ucapnya.  Dihubungi secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh, Purwo Cahyo Widhiatmoko, memastikan penerbangan perdana Malang-Lombok berlangsung mulai 15 Desember. Penerbangan dilakukan empat kali dalam sepekan, yakni Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Penerbangan itu akan dilayani oleh Wings Air.Dengan penambahan satu penerbangan ini, berarti ada tujuh penerbangan yang melayani bandara tersebut setiap hari. Keenam penerbangan yang ada lebih dulu dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia, Batik Air, dan Citilink.”Total ada tujuh penerbangan, enam penerbangan di antaranya ke Jakarta,” katanya. Cahyo juga menjelaskan, penerbangan baru yang dimaksud bersifat reguler, bukan penerbangan tambahan yang beroperasi jelang Natal dan Tahun Baru 2026 saja.Dengan penerbangan baru ini, lalu lintas penumpang di Bandara Abdulrachman Saleh diperkirakan akan meningkat 5 persen. Sejauh ini, jumlah penumpang di bandara itu 1.200-1.600 orang penumpang per hari.Sementara itu, terkait geliat wisata jelang libur akhir tahun di Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan, reservasi untuk Natal dan Tahun Baru kali ini belum terlihat. Wisatawan diperkirakan datang langsung tanpa memesan penginapan lebih dulu. Sejauh ini pemesanan masih normal.”Biasanya untuk libur akhir tahun mereka langsung datang, tidak booking sejak jauh hari karena biasanya masih bingung menentukan mau liburan ke mana,” katanya. Kendati demikian, pihak hotel sudah menyiapkan paket-paket menginap plus sajian dan hiburan.Meski belum terlihat, menurut Agoes, ada peningkatan jumlah wisatawan religi pada pertengahan Desember ini terkait Haul Akbar Imamain yang berlangsung pada 14-15 Desember. Acara itu digelar di salah satu pesantren di Kiduldalem, Kecamatan Klojen.  Dampaknya, sejumlah hotel yang berada di sekitar Alun-alun Kota Malang dan penginapan penuh oleh peserta haul. Mereka sudah lama melakukan pemesanan. ”Peserta wisata religi tak hanya dari berbagai daerah secara nasional, tetapi juga internasional, seperti Brunei dan Malaysia,” ujarnya.