DENPASAR, NusaBali - Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan bahwa tantangan pariwisata di masa depan semakin kompleks dan memerlukan tindakan yang tegas, cepat, serta terkoordinasi. Untuk itu Gubernur meminta para pelaku usaha wisata di Bali bisa saling mendukung dan tidak asyik dengan urusan masing-masing. Hal itu disampaikan Gubernur Koster saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) XV Tahun 2025 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Provinsi Bali bertema ‘Musda PHRI Bali untuk Pariwisata Bangkit: Kolaborasi, Adaptasi, dan Inovasi’, di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Rabu (3/12).Isu lingkungan seperti pengelolaan sampah dan kemacetan menjadi perhatian serius. Gubernur meminta seluruh hotel, restoran, dan pelaku usaha untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah serta mendukung penataan transportasi dan pengurangan kemacetan di kawasan wisata.Terkait tata ruang dan keberlanjutan, Gubernur menegaskan kebijakan pengendalian alih fungsi lahan telah dilakukan untuk menekan lahan produktif yang digunakan untuk membangun hotel.“Saya akan tegas di periode kedua ini dalam menangani berbagai tantangan pariwisata. Tidak bisa lagi berjalan parsial, semua harus solid dan berkolaborasi,” ujar Gubernur Koster.Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, Koster menekankan PHRI harus solid, dan menjadi pelopor utama dalam menjaga keberlanjutan pariwisata Bali.Menurutnya pariwisata adalah sektor yang sangat strategis bagi perekonomian Bali. Ditopang industri wisata, pertumbuhan ekonomi Bali saat ini mencapai 5,48%, bahkan naik menjadi 5,88% pada Triwulan III. Tingkat kemiskinan terus menurun menjadi 3,7%, sementara tingkat pengangguran berada pada level sangat rendah yaitu 1,7%.Meski demikian, Gubernur Koster juga menekankan pentingnya menjaga karakter pariwisata Bali yang berbasis budaya.“Menjaga pariwisata tidak bisa ego sendiri. PHRI harus menjadi pelopor dalam menjamin pariwisata yang berkelanjutan,” katanya.Musda PHRI Bali diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, meningkatkan adaptasi terhadap perubahan global, serta melahirkan inovasi baru guna menjaga daya saing Bali sebagai destinasi kelas dunia.Dengan penyelenggaraan Musda ini, Pemprov Bali bersama PHRI berharap dapat melahirkan arah kebijakan, program, serta langkah strategis yang mampu menjawab tantangan pariwisata ke depan seraya memastikan Bali tetap tumbuh, berdaya saing, dan berkelanjutan.Ketua BPP PHRI, Hariyadi BS Sukamdani pun menyampaikan apresiasi mendalam kepada PHRI Bali yang disebutnya sebagai tulang punggung PHRI Nasional. Menurutnya, kontribusi Bali sangat signifikan bagi promosi pariwisata Indonesia karena citra pariwisata nasional banyak diperkuat oleh reputasi Bali di mata dunia.Terkait isu lingkungan dan transformasi pariwisata, Hariyadi menggarisbawahi pentingnya arah pembangunan pariwisata nasional yang berkelanjutan sebagaimana ditegaskan dalam kebijakan pemerintah.Ia menyampaikan dukungan terhadap penyusunan panduan bersama mengenai model pengelolaan pariwisata nasional, peta jalan keberlanjutan, peningkatan kualitas SDM pariwisata, serta percepatan digitalisasi layanan.Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Tjok Ace), menegaskan bahwa Musda menjadi pengingat bahwa kekuatan organisasi tidak hanya pada program, tetapi juga pada solidaritas, kepedulian, dan kebersamaan.“Dengan tantangan tren wisata, tata ruang, persaingan global, hingga ancaman bencana dan perubahan iklim, PHRI Bali diharapkan semakin teguh dalam menjaga alam dan budaya Bali sesuai konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujar Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023. adi