Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Efektivitas Pelaksanaan PWA Harus Diperkuat

PHRI nilai belum maksimal, dari potensi Rp975 M baru tercapai Rp300 M DENPASAR, NusaBaliPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, maskapai penerbangan internasional, dan hotel-hotel di Bali untuk memperkuat efektivitas pelaksanaan Pungutan Wisatawan Asing (PWA). Upaya ini dilakukan agar wisatawan lebih memahami mekanisme pungutan sejak sebelum tiba di Pulau Dewata, sekaligus mempercepat hotel-hotel menjadi endpoint resmi dalam sistem pembayaran PWA.Sekretaris Jenderal PHRI Bali, Perry Markus, menjelaskan bahwa pihaknya sedang aktif menggalang kerja sama dengan pelaku industri pariwisata agar hotel-hotel di Bali segera bergabung sebagai endpoint.“Sekarang ini kan lagi sedang giat-giatnya kami menganjurkan kepada teman-teman di hotel untuk jadi end point kerja sama karena kami sudah menandatangani MOU di tingkat BTB sama Gubernur, kemudian PKS antara asosiasi PHRI dengan Pak Sekda. Nah, ini sedang kami galang nih sekarang itu untuk hotel-hotel untuk menjadi end point,” ujarnya, Senin (27/10).Perry mengakui efektivitas pemungutan PWA masih belum maksimal. Dari potensi Rp 975 miliar, jumlah yang berhasil dikumpulkan baru sekitar Rp 300 miliar.“Memang sekarang kelihatannya mulai naik, cuma kan belum maksimal. Kita akui itu dari 975 miliar, sekarang baru 300 sekian yang sudah terkumpul. Artinya potensinya masih besar,” ucapnya.Untuk memperluas pemahaman wisatawan, PHRI mengusulkan agar pemerintah menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan internasional. Perry menjelaskan, informasi tentang PWA dapat disampaikan langsung melalui pengumuman dalam penerbangan menjelang pendaratan di Bali.“Kita menganjurkan ke pemerintah untuk bekerja sama juga dengan airline. Pada waktu pesawat mau mendarat itu biasanya ada announcement. Salah satunya kita minta mengenai PWA ini disampaikan, bahwa di Bali ada pungutan wisatawan. Jadi wisatawan paham sejak awal,” ujarnya.Selain menggandeng maskapai, PHRI juga mendorong peran hotel dalam memperkuat sosialisasi. Saat ini masih banyak hotel yang belum memasang QR code atau banner resmi mengenai PWA di area publik. Perry menilai, penyediaan informasi tersebut sangat penting untuk memberi penjelasan yang benar kepada wisatawan agar tidak terjadi kebingungan di lapangan.“Ada beberapa kendala, misalnya di hotel-hotel itu biar sosialisasinya lebih bagus kami minta adanya QR, banner-banner itu ditaruh di hotel-hotel. Tapi ini masih belum maksimal dilakukan,” ujarnya.Untuk meningkatkan pemahaman petugas di lapangan, PHRI juga mengusulkan agar dilakukan sosialisasi khusus bagi para front liner atau resepsionis hotel. Mereka, kata Perry, merupakan ujung tombak pelayanan yang berinteraksi langsung dengan wisatawan.Sistem pembayaran PWA sendiri tidak melibatkan hotel secara langsung. Wisatawan diwajibkan membayar melalui aplikasi Love Bali, dan dana yang diterima akan langsung masuk ke rekening Bank BPD Bali tanpa melalui hotel. Setiap tiga bulan, pihak bank akan merekap seluruh transaksi untuk pelaporan.Sebagai bentuk apresiasi, hotel yang menjadi endpoint akan memperoleh imbalan sebesar 3 persen dari nilai pungutan setiap triwulan. Perry menegaskan, dana tersebut bukan merupakan pendapatan hotel, tetapi dapat digunakan untuk memberikan bonus kepada karyawan agar lebih aktif mendukung pelaksanaan program.“Tiga persen itu bukan pemasukan hotel, tapi bisa digunakan untuk bonus karyawan agar mereka aktif bekerja,” jelasnya.Program kerja sama endpoint baru dimulai sekitar Agustus lalu dan jumlah hotel yang berpartisipasi terus bertambah. Dari 392 anggota PHRI Bali, sebagian telah bergabung, sementara data lengkapnya masih berada di Dinas Pariwisata Provinsi Bali.PHRI juga terus berupaya menjelaskan kepada pihak hotel agar tidak khawatir, karena dana PWA sepenuhnya dikelola melalui sistem resmi dan tidak dianggap sebagai pungutan pajak oleh hotel.Ia menambahkan, diperlukan sosialisasi yang lebih masif dan terpadu antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri agar wisatawan memiliki pemahaman yang baik mengenai tujuan dan manfaat PWA. Menurutnya, program ini merupakan langkah positif dan transparan dalam mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan di Bali. tr