JAKARTA (IndoTelko) Pasar properti nasional menunjukkan ketahanan kuat di kuartal III 2025 meskipun diwarnai tekanan ekonomi, melemahnya daya beli, dan dinamika sosial seperti demonstrasi massal menjelang akhir kuartal. Berdasarkan data Pinhome Home Sell Index (PHSI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI), sebagian besar kota di Indonesia masih mencatat pertumbuhan positif, menegaskan daya tahan sektor ini di tengah ketidakpastian. Laporan terbaru Pinhome menunjukkan bahwa Indeks Harga Jual Rumah Nasional tetap stabil, dengan harga rumah tipe ≤200 m² stagnan di level 0% dan tipe ≥201 m² hanya turun tipis -0,4%. Sementara itu, beberapa kota justru mencatat kenaikan harga signifikan di segmen-segmen tertentu, dipicu oleh proyek infrastruktur dan geliat investasi kawasan. CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata, menilai stabilitas pasar ini tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah. “Kebijakan seperti penurunan suku bunga dan insentif PPN menjadi penopang utama stabilitas pasar, terutama di segmen menengah ke bawah. Rumah tipe ≤120 m² terus mendorong pasar berkat permintaan dari pembeli rumah pertama,” ujarnya. Pergerakan Harga Jual: Jakarta dan Sekitarnya Masih Dinamis PHSI mencatat, Jakarta memperlihatkan tren harga yang beragam antarwilayah. • Jakarta Selatan mencatat kenaikan hingga +3% di kawasan Cilandak, ditopang proyek pengendalian banjir dan penataan FatmawatiSimatupang. • Jakarta Utara naik +3% di Tanjung Priok dan +2% di Cilincing, didorong program normalisasi saluran air dan proyek logistik Kalibaru. • Jakarta Barat tumbuh +2% di Cengkareng, dipengaruhi progres pembangunan Tol KamalTeluknagaRajeg. • Sementara itu, Jakarta Pusat dan Timur mengalami koreksi -1% hingga -4%, terutama di Johar Baru akibat lemahnya daya beli dan tingginya ketidakpastian sosial. Kota penyangga Jakarta juga mencatat pergerakan campuran: Tangerang tumbuh +3% berkat ekspansi industri CikupaBalaraja, sedangkan Bogor terkoreksi -4% karena efek domino pasar premium Jakarta yang melemah. Tren Daerah: Pertumbuhan Tersebar dan Terukur Beberapa kota di luar Jabodetabek menunjukkan kinerja positif. • Semarang naik +3% (tipe 121200 m²) dan +2% (tipe ≥201 m²), didorong ekspansi kawasan industri KendalBatang. • Padang tumbuh +4% berkat percepatan proyek Tol PadangPekanbaru. • Manado mencatat kenaikan +4%, ditopang status baru sebagai hub regional Indonesia Timur. Sebaliknya, SamarindaBalikpapan mengalami koreksi di semua tipe seiring normalisasi ekspektasi terhadap proyek IKN, sementara Pekanbaru turun -3% akibat tekanan dari sektor sawit dan migas. Pasar Sewa: Tertekan Apartemen, Tapi Ada Titik Cerah Sementara itu, Pinhome Home Rental Index (PHRI) mencatat pasar sewa di Jakarta cenderung melemah pada kuartal III 2025. • Sewa rumah tipe ≤54 dan 55120 m² turun -3%, terutama di Jakarta Selatan akibat persaingan dari apartemen. • Namun, segmen tipe 121200 m² justru tumbuh +2%, didorong permintaan ekspatriat yang mencari hunian keluarga dekat sekolah internasional. • Rumah besar tipe ≥201 m² mengalami koreksi -2% di Jakarta Barat dan Pusat karena persaingan dengan serviced apartment premium. Di luar Jakarta, Malang mencatat pertumbuhan +3% untuk rumah tipe kecil dan menengah, didorong permintaan dari kalangan akademisi. Sebaliknya, Denpasar turun -2% hingga -3%, karena penyewa beralih ke sewa jangka pendek berbasis pariwisata seiring tren kembalinya pekerja ke kantor (WFO). Optimisme Pinhome memperkirakan tren konsolidasi pasar akan bergeser positif pada kuartal IV 2025. Sentimen diyakini membaik pasca reshuffle kabinet dan injeksi likuiditas Rp200 triliun ke bank-bank BUMN, yang diperkirakan memperkuat daya beli dan mendukung stabilitas harga. “Kombinasi antara kepercayaan pasar dan pelonggaran likuiditas ini berpotensi mempercepat pertumbuhan permintaan, sekaligus menjaga stabilitas harga di tengah kondisi ekonomi yang masih dinamis,” tutur Dayu Dara. Dengan ketahanan harga dan dukungan kebijakan fiskalmoneter yang kuat, sektor properti Indonesia dinilai tetap menjadi salah satu jangkar penting pemulihan ekonomi nasional hingga akhir tahun.(ak)