Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Sanur Siapkan Kepiting Jadi Ikon Kuliner Baru

DENPASAR, NusaBali.com – Sanur dinilai perlu memiliki ikon kuliner khas yang bisa menjadi identitas bersama dan daya tarik wisatawan. Salah satu yang mulai dijajaki adalah kepiting atau yuyu, yang sejak lama melekat dengan kawasan pesisir Sanur. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, menegaskan bahwa yuyu sangat mudah ditemui di pesisir Sanur. “Bahkan logo Sanur sendiri menggunakan gambar yuyu sebagai simbol. Maka sangat tepat kalau kuliner berbasis kepiting dijadikan ikon gastronomi Sanur. Kalau dikembangkan dengan gaya kekinian, ini bisa menarik minat wisatawan muda tanpa meninggalkan akar lokal,” ungkapnya, Rabu (24/9).Gagasan menjadikan kepiting sebagai kuliner khas ini mencuat di sela pengukuhan Sanur Chef Community masa bakti 2025–2027 di Santrian Art Gallery, Griya Santrian a Beach Resort & Spa. Ketua terpilih Sanur Chef Community, Chef Bayu Kristiawan, menegaskan bahwa keberadaan komunitas ini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi para juru masak, melainkan juga untuk melahirkan ikon kuliner khas Sanur.“Kami masih menjajaki, tapi harapannya ada satu menu yang menjadi ikon kuliner Sanur. Setiap restoran dan hotel bisa menyajikan menu tersebut dengan cita rasa serupa namun penyajian berbeda. Dengan begitu, Sanur punya branding kuliner yang kuat,” jelas Chef Bayu, yang juga Executive Chef Griya Santrian.Menurutnya, kepiting berpotensi dijadikan ikon karena keberadaannya melimpah di pesisir Sanur. “Kalau nanti benar-benar diputuskan, saya ingin setiap restoran dan hotel di Sanur memiliki menu kepiting khas dengan gaya penyajian masing-masing. Inilah yang bisa mengangkat nama Sanur sebagai destinasi kuliner, bukan hanya destinasi jogging atau pantai,” ujarnya.Sebagai putra asli Sanur Kauh, Chef Bayu mengaku memiliki ikatan emosional untuk mengembangkan daerah kelahirannya. “Ini tanah kelahiran saya. Sanur punya potensi besar, tinggal bagaimana kita menyatukan kekuatan agar kulinernya tidak kalah dengan kawasan lain di Bali,” ungkapnya.Dengan anggota sekitar 40 chef dari berbagai hotel dan restoran di Sanur, komunitas ini berencana mengadakan kegiatan promosi kuliner secara rutin. Salah satunya melalui event megibung atau jamuan tradisional yang sudah mulai digelar di beberapa hotel.Para pelaku pariwisata menilai, gagasan menghadirkan Culinary Icon Sanur akan memberi nilai tambah pada wajah baru kawasan ini, yang dalam lima tahun terakhir berkembang pesat dengan hadirnya kafe-kafe, restoran, dan hotel baru. Jika terealisasi, Sanur tidak hanya dikenal sebagai kawasan tenang dan ramah keluarga, tetapi juga sebagai destinasi kuliner dengan identitas khas.