Jember, Kabarpas.com – Silaturahmi Bupati Jember Muhammad Fawait bersama pengusaha, Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI), pelaku wisata, serta pengelola travel umroh menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi pemerintah dengan sektor swasta. Pertemuan ini menandai optimisme baru bagi kebangkitan ekonomi dan pariwisata daerah pasca beroperasinya kembali penerbangan di Bandara Notohadinegoro.Dalam momen tersebut, masing-masing pihak menyampaikan harapan besar atas dampak positif reaktivasi bandara. Ketua PHRI Jember, Teguh Suprayitno, menilai penerbangan langsung Jember–Jakarta akan memangkas waktu perjalanan dan memberi peluang besar bagi sektor perhotelan.“Sebelumnya, saat bandara tidak beroperasional, ke Jakarta rute dan waktu tempuh terlalu panjang. Harus ke Surabaya dulu ke Juanda, pakai jalur darat memakan waktu, belum delay-nya. Paling tidak setelah Notohadinegoro aktif, kita ke bandara dan terbang 2 jam sekian menit sampai Jakarta,” ujarnya.Teguh optimistis, jadwal penerbangan setiap Selasa dan Kamis akan membuat tamu yang datang ke Jember lebih memilih untuk menginap jika waktunya berdekatan. “Hotelnya pasti ramai ada jeda waktu menunggu penerbangan berikutnya,” tambahnya.Namun, ia juga menyoroti perlunya pembenahan destinasi wisata. Menurutnya, keindahan Pantai Papuma yang luar biasa harus diimbangi dengan harga tiket yang terjangkau. “Bahkan Watu Ulo ke Papuma yang notabene berdekatan ditarik lagi tiket. Kami tidak ingin murah atau gratis, paling tidak semua terjangkau. Harapan kami tamu-tamu yang dari Jakarta ke Jember bisa kerasan. Tentu masih banyak PR untuk semuanya para stakeholder mempromosikan Jember. Kami yakin kalau itu digarap serius, banyak yang datang ke Jember,” tegas Teguh.Untuk mendukung hal itu, ia berinisiatif menghadirkan promo hotel dan penginapan dengan skema bundling tiket pesawat.“Penumpang pesawat bisa dapat diskon khusus menginap di hotel Jember dengan bundling tiket,” jelasnya.Selain itu, Teguh menekankan pentingnya peran travel agar tamu tidak hanya sekadar singgah. “Travel adalah ujung tombak bagi maskapai di Jember. Semoga ini sinyal positif bagi kita semua. Kalau Jember ramai, banyak yang senang. Kita juga harus ada tempat oleh-oleh khusus yang menyediakan parkir bus pariwisata,” katanya. Ia juga mendorong Pemkab Jember menyiapkan kalender event pariwisata, mengingat pengalaman sebelumnya, hotel dan penginapan penuh saat ada perhelatan besar.Intinya kami dukung adanya maskapai Jember–Jakarta. Kami orang Jember sangat bangga, mungkin bisa ditambah runway atau maskapai lainnya,” tandas Teguh.Sementara itu, pelaku wisata Setio Hadi menyebut aktifnya kembali penerbangan di Bandara Notohadinegoro sebagai kemenangan hasil kolaborasi lintas sektor. “Ini merupakan terobosan besar untuk membangkitkan pariwisata di wilayah Tapal Kuda, bahkan Jawa Timur. Kita akan lebih giat lagi menciptakan paket-paket wisata yang menarik yang dibutuhkan sebagian besar masyarakat. Kami ingin apa yang menjadi impian dari bupati adalah impian semua warga Jember, oleh karena itu kita akan wujudkan itu jadi kenyataan,” ujarnya penuh semangat.Menanggapi dukungan tersebut, Bupati Fawait menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk mengoptimalkan penerbangan dan mempromosikan pariwisata. “Hari ini penerbangan saya pasrahkan ke panjenengan semua para pengusaha. Masa saya sendiri yang naik, jadi pengusaha harus memakai fasilitas penerbangan juga,” ucapnya.Bupati menegaskan, kolaborasi ini harus menciptakan simbiosis yang saling menguntungkan. Ia mencontohkan peran travel umroh yang bisa memberangkatkan jamaah dengan maskapai Fly Jaya dari Jember ke Jakarta. “Kalau perlu saya lepas sendiri dari pendopo atas nama Pemkab Jember,” ujarnya.Lebih jauh, Bupati membuka peluang insentif bagi pelaku usaha. “Saya ajak panjenengan semua bersinergi, kalau ada yang bisa kami lakukan untuk membantu pengusaha, akan kami lakukan. Jadi ada simbiosis mutualisme di sana,” imbuhnya.Bagi pengusaha hotel, kata Fawait, tidak menutup kemungkinan adanya keringanan pajak dengan syarat mereka ikut mendukung penerbangan dari Jember ke Jakarta. “Tidak ada yang tidak bisa kita diskusikan selama itu untuk kemajuan Jember. Kalau ada hal-hal yang menghambat investasi, laporkan. Saya sangat terbuka untuk semuanya. Yakinlah apa yang saya lakukan untuk kemajuan Jember,” pungkasnya.Silaturahmi ini memperlihatkan semangat optimisme bersama. Pemerintah dan stakeholder pariwisata di Jember yakin, kehadiran kembali penerbangan Bandara Notohadinegoro akan membuka babak baru kebangkitan ekonomi, meningkatkan kunjungan wisatawan, sekaligus menempatkan Jember sebagai salah satu destinasi unggulan di Jawa Timur. (dan/ian).