Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Turubuk Naik Kelas

FESTIVAL KULINER: PHRI dan Pemda Karawang gelar festival olahan kuliner berbahan turubuk.radarkarawang.id – Peringati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Karawang ke-392, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karawang bersama pemerintah daerah sukses menggelar Festival Olahan Kuliner Berbahan Turubuk yang berlangsung meriah di Karawang Ballroom Dewi Air Resto, Jumat (12/09).Festival bertajuk Inovasi Rasa dari Bumi Karawang ini menampilkan berbagai olahan kuliner berbahan dasar turubuk—tanaman khas Karawang yang kini tengah naik daun sebagai komoditas unggulan daerah.Bupati Karawang Aep Saepulloh yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya festival ini. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pelaku UMKM serta pelestarian identitas lokal.“Turubuk adalah identitas Karawang yang harus kita banggakan. Festival ini adalah wujud nyata dukungan kita terhadap UMKM lokal,” katanya, Jumat (12/9).Senada dengan itu, Wakil Bupati Karawang Maslani menegaskan, bahwa festival ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yang berlandaskan nilai-nilai Masagi (maju, amanah, sejahtera, adaptif, giat, dan inklusif).“Kita ingin Karawang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga kaya akan budaya dan kuliner,”terangnya.Sementara, Ketua PHRI Karawang Gabryel Alexander mengatakan, bahwa festival ini merupakan langkah konkret dalam memperkenalkan potensi kuliner lokal sekaligus memberdayakan UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.“Salah satu inovasi menarik yang mencuri perhatian dalam festival ini adalah Turbo (turubuk olahan) produk kreatif berbahan dasar turubuk yang berhasil diolah menjadi beragam makanan seperti bolu, roti, nugget, hingga pangsit,”paparnya.Penggagas sekaligus pemegang hak cipta Turbo Dinah mengisahkan bahwa ide ini berawal dari kerja sama dengan Kepala Desa Cintalaksana yang melihat potensi besar turubuk sebagai bahan dasar makanan olahan bernilai jual tinggi.“Awalnya, turubuk hanya dikenal sebagai bahan sayur lodeh. Namun, kami mencoba mengolahnya menjadi berbagai produk makanan dan ternyata hasilnya sangat memuaskan,” jelasnya.Menurutnya, inovasi Turbo telah melalui berbagai uji coba dan penelitian dari sejumlah perguruan tinggi serta Kementerian Pertanian. Produk ini kini telah menembus pasar kuliner lokal, termasuk outlet makanan dan perhotelan di Karawang dan sekitarnya yang memberikan harapan baru bagi para petani turubuk melalui peningkatan nilai jual.Diteruskannya, dikenal dengan tekstur lembut dan rasa khas, turubuk merupakan tanaman endemik yang hanya tumbuh di wilayah Pangkalan-Loji, Karawang. Keunikannya menjadikan turubuk sangat potensial untuk dikembangkan sebagai ikon kuliner lokal.“Dengan keberhasilan Turbo, diharapkan turubuk dapat dikenal secara luas, tidak hanya sebagai makanan tradisional, tetapi juga sebagai simbol inovasi dan kebangkitan ekonomi masyarakat Karawang,” tutupnya. (zal)