MALANG, KOMPAS — Kunjungan wisatawan ke Malang, Jawa Timur, berangsur pulih setelah sempat turun akibat unjuk rasa di sejumlah daerah beberapa waktu lalu. Pariwisata di Malang kembali hidup saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW yang bersamaan dengan akhir pekan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki, Minggu (7/9/2025), mengatakan, tingkat okupansi hotel di Malang sempat turun menjadi 20 persen saat marak demonstrasi. Saat ini kondisinya dinilai berangsur normal. Selama tiga hari libur geliat wisatawan meningkat.”Selama libur panjang kali ini tingkat hunian rata-rata 80 persen. Bahkan, beberapa hotel okupansinya 90-100 persen,” ujarnya. Peningkatan kunjungan wisatawan berangsur sejak 3 September dan puncaknya Minggu ini. Sejumlah destinasi wisata, baik di Kota Malang, Kabupaten Malang, maupun Kota Batu, banyak dikunjungi wisatawan sepanjang Minggu pagi-sore.Di Batu, misalnya, sepanjang Jalan Ir Soekarno dari Pendem ke arah Kota Batu, kendaraan melaju padat meski tidak terjadi penumpukan kendaraan, seperti libur panjang biasanya. Kemacetan di Kepuharjo, Karangploso, Kabupaten Malang, atau di simpang tiga Pendem nyaris tak terlihat. Menurut Agoes, jumlah kunjungan wisatawan sempat turun lantaran saat itu sebagian warga menahan diri untuk keluar. Sejumlah agenda yang semestinya dilaksanakan saat itu juga banyak yang ditunda. Begitu pula tamu hotel urung datang, pertanyaan bagaimana kondisi Malang pun kerap dilontarkan. ”Ketika kondisi berangsur pulih dan ada pernyataan-pernyataan soal kondisi kondusif, juga secara kolaborasi (bersama pemangku kepentingan) memviralkan bahwa kita aman. Ini yang membuat kunjungan pelan-pelan pulih. Makanya, ketika weekend ini banyak hotel terisi,” katanya.PHRI, lanjut Agoes, mengimbau kepada anggota untuk tenang, memberikan pelayanan terbaik untuk tamu, juga menyosialisasikan masalah kekondusifan. ”Kami melaporkan ke pemerintah daerah, juga asosiasi. Ini sekaligus untuk menjawab travel warning, kita jelaskan ke tamu-tamu asing bahwa kita aman dan tolong sebarkan ke rekan-rekan mereka,” katanya.Seperti diketahui ada sejumlah negara yang mengeluarkan travel warning bagi warganya yang berkunjung ke Indonesia. Negara-negara itu di antaranya Australia, Kanada, Amerika Serikat, Selandia Baru, Jerman, dan Malaysia. Sementara itu, peningkatan kunjungan wisatawan juga terjadi di pesisir selatan Kabupaten Malang. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung, pihak kepolisian melakukan patroli di sepanjang jalur lintas selatan dan beberapa pantai, seperti Balekambang, Kondangmerak, dan Banyumeneng.Selama libur panjang kali ini tingkat hunian rata-rata 80 persen. Bahkan, beberapa hotel okupansinya 90-100 persen.Kepala Seksi Humas Polres Malang Ajun Komisaris Bambang Subinajar mengatakan, patroli dilakukan guna menjaga kekondusifan kawasan wisata di selatan Malang yang ramai saat libur panjang tiba. Selain berpatroli, polisi juga memberikan imbauan agar wisatawan berhati-hati saat bermain air dan menaati aturan.”Pantai selatan menjadi magnet bagi wisatawan saat akhir pekan dan libur panjang. Kami menurunkan personel gabungan dari Satuan Samapta Polres Malang dan Polsek Bantur untuk memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman,” ucapnya.Peningkatan mobilitas warga ke Malang terpantau setidaknya melalui angkutan kereta api dan akses tol Transjawa. Bahkan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya menambah satu rangkaian kereta menuju Malang untuk mengakomodasi peningkatan penumpang.Manajer Humas PT KAI Daop 8 Luqman Arif mengatakan, tambahan satu kereta yang dimaksud ialah Arjuno Ekspres relasi Malang-Surabaya Gubeng. Dengan begitu, selama libur panjang kali ini ada 12 kereta yang melayani rute Malang ke kota-kota lain. ”Dari jumlah tersebut, 11 merupakan kereta regular dan 1 kereta tambahan dengan total kursi 6.056 per hari,” katanya. Adapun data Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada H-1 sampai libur Maulid di Gerbang Tol Singosari tercatat ada 32.662 kendaraan menuju Malang. Vice President Corporate Secretary and Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo mengatakan, angka ini naik 41,2 persen dari lalu lintas normal sejumlah 23.124 kendaraan. Adapun kendaraan menuju Surabaya sebanyak 26.189 kendaraan atau naik 28,5 persen dari lalu lintas normal 20.374 kendaraan.Kondisi serupa terpantau di Gerbang Tol Japanan Utama, pada periode yang sama tercatat ada 61.240 kendaraan menuju Malang. Angka ini naik 55,8 persen dari lalu lintas normal 39.316 unit. ”Sebaliknya, kendaraan menuju Surabaya 50.505 buah atau naik 25,6 persen dari lalu lintas normal 40.218,” ucapnya melalui keterangan tertulis.