SEMARANG — Melihat kondisi yang sedang tidak kondusif, hingga terjadi kericuhan di berbagai daerah termasuk Kota Semarang berdampak pada sektor wisata dan perhotelan. Sejumlah agenda event pariwisata yang sudah direncanakan pada akhir Agustus hingga sekarang terpaksa ditunda demi keamanan dan yaman bagi wisatawan. Kepala Disbudpar Kota Semarang, R. Wing Wiyarso Poespojoedho mengatakan bahwa keputusan penundaan diambil setelah melihat perkembangan situasi. Menurutnya, langkah ini perlu agar iklim pariwisata tetap aman dan nyaman bagi wisatawan. "Prinsipnya, kita prihatin dengan kondisi terkini. Beberapa agenda bukan dibatalkan, tetapi di reschedule. Tujuannya menjaga kondusivitas kota agar wisatawan tetap merasa senang dan nyaman," ujar Wing saat dihubungi Diswayjateng.com, Rabu 3 September 2025. Salah satu agenda terbesar untuk mendongkrak perekonomian lewat sektor pariwisata yang terpaksa ditunda ialah Festival Kota Lama 2025. Acara yang semula dijadwalkan dibuka pada Kamis, 4 September 2025 kemudian diundur ke Senin, 8 September 2025. Festival tersebut akan berlangsung hingga 14 September 2025, dengan beragam kegiatan seperti on the street performance, orkestra, hingga pameran seni. Event ini merupakan bagian dari Karisma Event Nusantara yang dikelola secara nasional oleh Kementerian Pariwisata. Selain itu, event Mlaku Bareng yang digagas Luwak White Coffee juga ditunda. Agenda yang seharusnya digelar pada 31 Agustus 2025 dengan titik start-finish di Balai Kota Semarang dinilai riskan karena mengumpulkan massa yang cukup besar. Event lain yang ikut terkena imbas adalah sejumlah pameran yang rencananya digelar di beberapa hotel dan gedung pertemuan di Kota Semarang. Menurut Wing, sebagian besar penyelenggara telah sepakat untuk menunda pelaksanaan acara hingga situasi benar-benar kondusif. "Kami khawatir kegiatan yang mengundang masa besar disusupi, maka lebih aman ditunda dulu. Kami juga membantu mereka mencari jadwal pengganti," ungkap Wing. Dampak penundaan sejumlah event wisata tersebut ternyata turut berdampak pada sektor perhotelan. Menurut laporan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Semarang, banyak tamu yang sudah melakukan reservasi kamar maupun ruang pertemuan akhirnya menunda kedatangan. "Memang banyak kegiatan yang di reschedule karena situasi. Sejumlah tamu memilih menunggu sampai kondisi betul-betul aman," terangnya. Kendati demikian, Wing meyakini kondisi Kota Semarang mulai berangsur kondusif. Dalam waktu dekat, ibu kota Jawa Tengah itu bahkan akan menerima kedatangan wisatawan mancanegara melalui penerbangan Air Asia dari Kuala Lumpur yang dijadwalkan mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang pada 5 September 2025.