Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI DIY Sebut Warga Jakarta hingga Bandung Ngungsi ke Jogja, Efek Unjuk Rasa

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono menyebut warga dari Jakarta hingga Bandung mengungsi ke DIY akibat unjuk rasa di daerahnya.  Menurut dia, demo yang terjadi di DPRD DIY pada 1 September lalu justru menjadi daya tarik. Pasalnya unjuk rasa berlangsung damai, bahkan dibalut dengan seni budaya.  Kehadiran Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat ricuh di Mapolda DIY beberapa waktu lalu memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.  "Demo terakhir di dewan (DPRD DIY) itu kan damai dan ada unsur budayanya. Unsur budayanya itu yg meng-up-kan kita. Ngarsa Dalem (Sri Sultan HB X) bisa ke Mapolda DiY itu menjadi daya tarik yang luar biasa untuk orang datang ke Jogja. Itu menandakan Jogja itu aman," katanya, Rabu (03/09/2025).  "Karena demi di daerahnya bergejolak, di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, mereka mengamankan diri di Jogja bersama keluarga. Paling banyak dari Jakarta dan Bandung,  mulai 1 September 2025, sampai sekarang masih stay. Dan mereka juga melihat langsung demo di DIY dan mengapresiasi demo di DIY," sambungnya.  Deddy menyebut okupansi di DIY mencapai 40 persen. Ia pun optimistis okupansi di DIY akan meningkat. Apalagi pada 5 September 2025 ada Hajad Dalem Garebeg Mulud. Agenda budaya tersebut juga menjadi saya tarik wisata yang kuat.  Pihaknya menargetkan okupansi hotel di DIY pada September 2025 mencapai 55 persen.  "Mulai Jumat (05/09/2025) reservasi agak meningkat. Semoga target (okupansi) 55 persen bisa tercapai, karena ada event budaya Garebeg Mulud. Ini menjadi data tarik datang ke Jogja," ujarnya.  Kendati ada peningkatan, namun ada pula penundaan reservasi di DIY. Mayoritas menunda perjalanan ke akhir September dan Oktober 2025. (maw)