UANG Meskipun gelombang unjuk rasa melanda berbagai daerah, Okupansi Hotel Yogyakarta justru melonjak signifikan. Temukan bagaimana citra aman DIY menarik wisatawan. Rabu, 03 Sep 2025 22:22:00 Meskipun gelombang unjuk rasa melanda berbagai daerah, Okupansi Hotel Yogyakarta justru melonjak signifikan. Temukan bagaimana citra aman DIY menarik wisatawan. (©Merdeka.com) Di tengah gelombang unjuk rasa yang melanda berbagai daerah di Indonesia, Yogyakarta justru menunjukkan fenomena menarik. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY melaporkan adanya peningkatan signifikan pada tingkat hunian kamar hotel di wilayah tersebut.Peningkatan ini, menurut Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, disebabkan oleh citra Yogyakarta yang tetap aman dan kondusif. Banyak wisatawan, terutama dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, memilih Yogyakarta sebagai destinasi untuk mencari rasa aman bagi diri dan keluarga mereka.Data terbaru menunjukkan bahwa okupansi hotel di DIY telah mencapai sekitar 40 persen sejak 30 Agustus, merata di sebagian besar wilayah kecuali Kulon Progo. Angka ini diprediksi akan terus naik, terutama menjelang momen libur panjang Maulid Nabi.Yogyakarta, Destinasi Aman di Tengah GejolakDeddy Pranowo Eryono mengungkapkan bahwa banyak wisatawan sengaja memperpanjang masa tinggal mereka di Yogyakarta. "Ada yang sekarang masih 'stay' di Yogyakarta untuk mengamankan diri dan keluarganya," ujarnya.Fenomena ini menunjukkan bahwa keamanan menjadi faktor penentu utama bagi para pelancong dalam memilih destinasi. Yogyakarta berhasil membangun persepsi sebagai kota yang relatif lebih aman dibandingkan daerah lain yang dilanda unjuk rasa.Aksi damai yang berlangsung di halaman Gedung DPRD DIY pada Senin (1/9) lalu menjadi salah satu bukti nyata. Penyambutan peserta demo dengan iringan drum band bergada serta kehadiran lurah dan pamong berbusana adat Jawa di Malioboro justru menarik perhatian wisatawan, menegaskan Yogyakarta sebagai kota budaya yang nyaman.Momen tersebut, menurut Deddy, membuat wisatawan membuktikan sendiri keamanan Yogyakarta, bukan hanya dari cerita orang lain. Hal ini mendorong mereka untuk mengajak keluarga datang dan menikmati suasana kota yang kondusif.Target Okupansi Hotel Yogyakarta Menuju Maulid NabiMeskipun ada beberapa pembatalan reservasi, jumlahnya terbilang sedikit dan lebih banyak berupa penundaan jadwal menginap. Hal ini menunjukkan kepercayaan tinggi wisatawan terhadap sektor perhotelan di DIY.PHRI DIY mencatat bahwa tingkat hunian kamar hotel telah mencapai 40 persen sejak akhir Agustus, tersebar di berbagai lokasi di DIY. Deddy Pranowo Eryono optimis bahwa angka ini akan terus merangkak naik.Target okupansi hotel di Yogyakarta menjelang libur Maulid Nabi adalah 55 persen. "Semoga target kita di 55 persen saat liburan Maulid Nabi bisa tercapai karena ada tradisi Grebeg Maulud Keraton Yogya," kata Deddy, menyoroti potensi acara budaya sebagai penarik wisatawan.Tradisi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta yang menjadi daya tarik tersendiri diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target okupansi ini, memperkuat posisi Yogyakarta sebagai destinasi wisata budaya.Peran Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Menjaga KepercayaanFaktor lain yang turut meyakinkan wisatawan adalah inisiatif Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Beliau secara langsung menemui massa aksi saat demo berujung ricuh di Mapolda DIY pada Jumat (29/8) malam.Tindakan proaktif Sri Sultan ini memberikan rasa aman dan ketenangan bagi wisatawan yang tengah menginap di provinsi ini. Kehadiran pemimpin daerah di tengah situasi yang berpotensi memanas menunjukkan komitmen terhadap keamanan.PHRI DIY secara khusus menyampaikan apresiasi atas peran Sri Sultan. "Jujur, kami berterima kasih kepada Ngarsa Dalem (Sultan HB X) yang sudah bersusah payah ke sana. Kami dari PHRI DIY mendapat dampak positifnya," ungkap Deddy.Peran kepemimpinan yang kuat dan responsif ini tidak hanya menjaga stabilitas, tetapi juga secara langsung memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan okupansi hotel Yogyakarta, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan industri.Sumber: AntaraNews Sorot Topik Terkait Fakta Unik Juli: 697 Ribu Turis Datang, Pariwisata Bali Tetap Kondusif Meski Sempat Ada Demo Dinas Pariwisata Bali menegaskan kondisi pariwisata Bali tetap kondusif pasca-demo, menarik perhatian ribuan turis. Bagaimana Bali menjaga stabilitasnya? Fakta Unik: Demonstrasi Kondusif Semarang Jadi Harapan Pelaku Usaha, Hindari Kericuhan Masa Lalu Pelaku usaha di Semarang berharap demonstrasi berlangsung kondusif demi menjaga stabilitas ekonomi dan kenyamanan publik. Mengapa Demonstrasi Kondusif Semarang sangat penting bagi mereka? Sultan HB X Tegaskan Situasi DIY Kondusif Usai Aksi Massa di Mapolda Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan Situasi DIY Kondusif pasca-aksi massa di Mapolda. Ini Tren Baru Wisatawan yang Datang Berlibur ke Yogyakarta Singgih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.