Keterangan Foto : Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, S.E., memberi sambutan sekaligus menutup Musda II Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia BPD Aceh tahun 2025, di Hotel Hermes Palace, Senin, 11/8/2025. Banda Aceh, Asatu Online– Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah mengajak jajaran Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Aceh untuk ikut gencar mempromosikan potensi pariwisata Bumi Serambi Mekah ke seluruh penjuru Indonesia. Ajakan itu disampaikan Fadhlullah saat menutup Musyawarah Daerah BPD PHRI Aceh sekaligus mengukuhkan pengurus baru periode 2025–2030 di Ballroom Hermes Palace Hotel, Senin (11/8/2025) malam. “Pantai, laut, hingga gunung-gunung Aceh sangat indah. Tingkat kriminalitas di Aceh juga salah satu yang terendah di Indonesia. Saya sengaja berpromosi di sini, dan berharap bapak-ibu meneruskan cerita ini ke seluruh nusantara,” ujar pria yang akrab disapa Dek Fadh itu. Ia menegaskan, perkembangan sektor pariwisata Aceh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Berdasarkan data Disbudpar Aceh, kunjungan wisatawan sepanjang 2024 mencapai 12,9 juta orang, naik signifikan dari 8,9 juta pada 2023. Bahkan pada Januari–April 2025 saja, sudah tercatat 7,3 juta wisatawan mengunjungi Aceh. Fadhlullah optimistis angka ini akan terus meningkat hingga akhir tahun. Meski begitu, ia mengingatkan pertumbuhan pariwisata tak boleh membuat semua pihak terlena. “Optimisme ini harus diiringi peningkatan kualitas layanan, promosi yang konsisten, dan pengalaman terbaik untuk wisatawan,” tegasnya. Fadhlullah menilai PHRI memegang peran strategis dalam mendorong kemajuan pariwisata Aceh. Bukan sekadar wadah pelaku industri hotel dan restoran, PHRI juga disebut sebagai mitra penting pemerintah untuk membangun ekosistem pariwisata yang kompetitif, berkelanjutan, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. “Atas nama Pemerintah Aceh, saya mengajak PHRI untuk berkolaborasi mengembangkan sektor pariwisata di Tanoh Rencong. Mari promosikan wisata halal agar sektor ini tumbuh, hotel semakin bergeliat, dan perekonomian masyarakat terangkat,” katanya. Sementara itu, Ketua Umum PHRI Pusat Hariyadi BS Sukamdani menilai Aceh memiliki potensi besar yang belum tergarap maksimal, baik dari keindahan alam, keragaman budaya, maupun nilai jual wisata halal. “Potensi ini perlu dipromosikan bersama. Wisata halal bisa menjadi magnet yang kuat untuk menarik wisatawan,” kata Hariyadi. Penutupan Musda II PHRI BPD Aceh 2025 juga dihadiri Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat, serta sejumlah tamu undangan lainnya. (*) Post Views: 62