Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Perjalanan Bisnis Keberlanjutan Toko Kopi Tuku, dari Gelas Daur Ulang hingga Agroforestri

KEBERLANJUTAN bumi menjadi perhatian bagi sejumlah industri kopi. Salah satunya oleh Toko Kopi Tuku yang memulai program ESG (environmental, social and governance) dari kemasan daur ulang hingga penanaman pohon di hutan. Perjalanan bisnis ramah lingkungan yang dikomandani Andanu Prasetyo ini berawal di 2019 ketika mengubah sampah kemasan krimer menjadi kantong daur ulang.Berlanjut di Juli 2023, Toko Kopi Tuku menerapkan gelas dan botol plastik ukuran 1 liter yang 100 persen daur ulang berdesain polos embossed. Head of Relations Toko Kopi Tuku, Maisha D Ardani, mengatakan pada awal penggunaan kemasan daur ulang itu sempat mendapatkan penolakan dari pelanggan atau yang disebut ‘Tetangga Tuku’. Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini “Ada yang menyebut kayak gelas kopi starling (sebutan pedagang kopi keliling),” kata Maisha saat acara The 2nd Sustainability and Public Relations Summit (SPRS) 2025, di Menara Astra Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025. Padahal kemasan baru tersebut, kata dia, lebih mahal biayanya dibandingkan desain yang lama. Penelusuran Tempo, kritik juga muncul di dunia maya kala itu.Namun sentimen itu kini diklaim sudah tak muncul lagi. Pegita Adittya, ESG Senior Officer MAKA-holding Toko Kopi Tuku, mengatakan, tampilan yang polos dianggap (pelanggan) tidak seikonik dulu.“Tapi, kami mau tetap commit agar gelas bisa lebih mudah dan berdampak saat didaur ulang, dengan menghilangkan cetakan warnanya,” kata Pegita kepada Tempo, Jumat, 1 Agustus 2025. Sejauh ini, pihaknya telah berkolaborasi dengan sejumlah vendor untuk penanganan limbahnya.Lebih lanjut Gita mengatakan inisiasi keberlanjutan juga diterapkan dalam pemilahan sampah atau waste management di gerai. Saat ini sebanyak 56 toko atau 90 persennya sudah menerapkan pemilahan sampah, termasuk kantong kopi dan krimer serta ampas kopi. Bahkan apron barista.“Kami kolaborasi dengan salah satu vendor yang kami jadikan bahan baru lagi. Dicacah lagi menjadi benang baru.” Sedangkan ampas kopi di antaranya menjadi briket dan lanyard.Berdasarkan data yang diterima Tempo, Toko Kopi Tuku memilah 354 ton sampah dalam 3 tahun terakhir. Kemudian 401 ribu kantong krimmer menjadi 104 ribu produk daur ulang. “Kami kerja sama dengan UMKM untuk pengolahan kantong ini,” kata dia.Produk olahannya antara lain menjadi tas dan pouch (dompet) yang dijual di Toserbaku. Produk daur ulang lainnya, kata Gita, dapat ditemukan juga dalam bentuk meja dan kursi di beberapa cabang Tuku.Tuku juga mengajak pelanggan dan partner untuk terlibat dalam keberlanjutan bumi ini, di antaranya mengajak perwakilan pelanggan dan partner untuk ikut dalam kegiatan menanam pohon atau agroforestri.Tuku dan Beragam (anak usaha MAKA) bekerja sama dengan mitra telah menanam 5 ribu pohon sejak 2023 tersebar di Gunung Ringgeung, Garut Jawa Barat; Takengon Aceh Tengah dan Desa Rumbih Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. “Saat penanaman di program Bersemi (Bersama Semai Bumi), kami bawa ke Tetangga Tuku ke Garut untuk ikut penanaman, dan kami bikin konten di sana,” kata Maisha.Hal lain adalah donasi Rp 1 dalam pembelian Kopi Tukucur per 100 ml. Minimal setiap pembelian 200 ml Tukucur, pelanggan berdonasi Rp 2. Salah seorang pelanggan Toko Kopi Tuku, Nona Lice Potabuga, mengatakan lebih memilih membeli kopi dengan menggunakan tumbler. "Karena bisa berdonasi sekaligus mengurangi penggunaan plastik," kata Nona kepada Tempo, Selasa, 5 Agustus 2025. Ia pun pernah membeli tote bag daur ulang Tuku.Tuku dan Beragam juga memberikan pelatihan kepada 630 mitra petani kopi dan 275 petani gula aren di 20 wilayah. “Ini untuk mensuplai kebutuhan Toko Kopi Tuku,” kata Gita. Namun ia enggan menyebutkan berapa anggaran yang dikeluarkan perusahaan untuk program ESG.Dihubungi terpisah, Audrey Adhiarini, Strategic Partnership and Enterprise Lead at Duitin, mengatakan kolaborasi dengan Tuku untuk program keberlanjutan berlangsung sejak 2022, dalam bentuk program penjemputan sampah daur ulang terpilah seperti kotak susu, gelas plastik, dan kini juga meliputi sampah organik seperti ampas kopi.“Semua sampah daur ulang tersebut dipilah terlebih dahulu oleh Kawan Tuku, atau anggota tim Tuku. Kemudian ditimbang, didata, dan dijemput oleh Picker Duitin langsung di masing-masing lokasi Toko Kopi Tuku,” tutur Audrey, Senin sore, 4 Agustus 2025.Program ini awalnya dimulai dari 10 gerai, kini telah berkembang menjadi 30 gerai yang dikelola sampah daur ulangnya. “Setelah dijemput, Duitin memastikan bahwa sampah daur ulang yang terkumpul tidak berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi kembali masuk ke rantai ekonomi sirkular.” Ia menyatakan Duitin dan Tuku memiliki kesamaan visi untuk bersama-sama memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.