Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Pertama Kalinya 2 Organisasi HAM Dalam Negeri Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

Rabu, 30 Juli 2025 | 21:19 WIB Dua kelompok hak asasi manusia (HAM) terkemuka Israel menuduh pemerintah Zionis "melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza." Pernyataan itu menjadikannya organisasi pertama menyatakan hal tersebut di Israel.rb-1 Pernyataan dua kelompok HAM tersebut menjadi tekanan lanjutan bagi Israel. Setelah sebelumnya dua negara besar Eropa, Prancis dan Jerman, memberikan pernyataan melalui pemimpin mereka akan mengakui Palestina sebagai negara. Pernyataan Mengejutkan dari Kelompok HAM Dalam Negeri Baca Juga: Daftar Produk yang Masuk Boikot Pro-Palestina Versi Boycat rb-3 Tangkapan layar laporan organisasi HAM B'Tselem. (btselem.org) Dikutip CNN, organisasi HAM B’Tselem mengatakan dalam sebuah laporan penting yang dirilis pada hari Senin bahwa mereka sampai pada "kesimpulan tegas" tersebut setelah "menelaah kebijakan Israel di Jalur Gaza dan dampaknya yang mengerikan, beserta pernyataan para politisi senior dan komandan militer Israel tentang tujuan serangan tersebut." Organisasi HAM Israel kedua, Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel (PHRI) mengumumkan bergabung dengan B’Tselem dalam menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai genosida. PHRI menerbitkan analisis hukum dan medis terpisah yang mendokumentasikan apa yang disebutnya "pemusnahan yang disengaja dan sistematis terhadap sistem kesehatan di Gaza." Baca Juga: Pelatih Timnas Israel dan Asistennya Diserang di Athena: Bebaskan Palestina B’Tselem menyatakan dalam laporan setebal 79 halaman bahwa realitas di lapangan di Gaza “tidak dapat dibenarkan atau dijelaskan sebagai upaya untuk membongkar rezim Hamas atau kemampuan militernya.” Kelompok tersebut menyatakan bahwa serangan Israel di Gaza mencakup pembunuhan massal – baik melalui serangan langsung maupun melalui penciptaan kondisi kehidupan yang buruk – penghancuran infrastruktur berskala besar, penghancuran tatanan sosial, penangkapan dan penyiksaan massal terhadap tahanan, serta pemindahan paksa massal, termasuk upaya pembersihan etnis. Mereka menambahkan bahwa pernyataan yang dibuat oleh para pembuat keputusan senior Israel "telah menunjukkan niat genosida di sepanjang" konflik tersebut. B'Tselem menyatakan bahwa laporan tersebut didasarkan pada data yang dikumpulkan selama 20 bulan terakhir, termasuk informasi tentang "ribuan kasus" yang diduga dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan wilayah Israel. PHRI menambahkan bahwa bukti yang telah mereka kumpulkan menunjukkan "pembongkaran yang disengaja dan sistematis terhadap sistem kesehatan di Jalur Gaza dan sistem vital lainnya untuk kelangsungan hidup penduduk." "Ini bukan tentang kerusakan tambahan akibat perang, tetapi sebuah kebijakan yang disengaja yang bertujuan untuk merugikan penduduk Palestina sebagai sebuah kelompok," kata PHRI dalam sebuah pernyataan. Namun, meskipun B'Tselem menyatakan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas situasi di Gaza, mereka juga menuduh komunitas internasional memfasilitasi genosida. Bantahan Pemerintah Israel Tentara Israel. (Twitter IDF) Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, membantah laporan tersebut. "Kami memiliki kebebasan berbicara di negara ini, tetapi kami dengan tegas menolak klaim ini," ujarnya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa Israel telah mengizinkan bantuan masuk ke Gaza. Kementerian Luar Negeri Israel juga menolak laporan tersebut, menyebutnya "bermotif politik" dan menepis tuduhan tersebut sebagai "cabul" dan "tidak berdasar." Kementerian tersebut menegaskan bahwa Israel hanya menargetkan Hamas, bukan warga sipil, dan mengambil "langkah-langkah ekstensif" untuk menghindari melukai warga sipil saat mengirimkan bantuan. Militer Israel juga menyebut tuduhan dalam laporan tersebut "sama sekali tidak berdasar" dan menepis tuduhan sengaja membuat penduduk sipil kelaparan.