Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

150 Karyawan Hotel dan Resto Ikuti Uji Kompetensi Pariwisata di Cirebon

ARAH PANTURA, Cirebon — Guna meningkatkan mutu sumber daya manusia di sektor pariwisata, PHRI Kota Cirebon bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon mengadakan sertifikasi uji kompetensi untuk tenaga kerja perhotelan, restoran, dan kafe (HOREKA). Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 22 hingga 24 Juli 2025, dan dipusatkan di Hotel Grand Tryas, Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon. Ketua PHRI Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki, menyampaikan bahwa kegiatan ini menyasar 150 peserta, terdiri dari 125 karyawan hotel dan 25 dari sektor restoran dan kafe. “Peserta berasal dari 18 hotel anggota PHRI dan 8 restoran serta kafe, yang dipilih berdasarkan kontribusi pajak tertinggi di Kota Cirebon,” ujar Kiki, sapaan akrabnya, Selasa (22/7/2025). Menariknya, seluruh biaya sertifikasi ini ditanggung penuh oleh Pemerintah Daerah melalui Disbudpar, sehingga peserta tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. “Normalnya, biaya uji kompetensi bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta per orang, namun kali ini semuanya gratis. Ini sangat membantu pelaku usaha dan tenaga kerja,” tambah Kiki. Kiki menegaskan, sertifikasi ini penting untuk menjamin tenaga kerja memiliki kompetensi dan pengetahuan sesuai standar industri pariwisata, serta meningkatkan daya saing layanan di Kota Cirebon. “Masa berlaku sertifikasi tiga tahun, dan setelah itu bisa diperpanjang lewat uji ulang. Idealnya kegiatan ini dilaksanakan tiga sampai empat kali dalam setahun agar dampaknya lebih luas,” jelasnya. Saat ini, total tenaga kerja di sektor hotel, restoran, dan kafe yang tergabung dalam PHRI di Kota Cirebon diperkirakan mencapai 500 hingga 700 orang. Jumlah ini belum termasuk karyawan dari pelaku usaha pariwisata di luar anggota PHRI. “Itulah sebabnya program ini sangat strategis dalam mendorong peningkatan kualitas SDM pariwisata di daerah,” pungkas Kiki. Senada, Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, mengapresiasi kolaborasi ini sebagai wujud konkret sinergi antara pemerintah dan pelaku industri. “Ini bagian dari upaya mewujudkan Kota Cirebon sebagai destinasi pariwisata berbasis budaya yang unggul. SDM yang kompeten adalah fondasi utama,” jelas Agus. Agus berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin tahunan, dengan cakupan peserta yang lebih luas, termasuk pelaku UMKM dan sektor pariwisata lainnya. “Kami mendorong agar sertifikasi ini terus dikembangkan agar pelayanan wisata di Cirebon semakin berkualitas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tutupnya.**