Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan POS-KUPANG.COM,KUPANG – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTT bersama Bank Indonesia Perwakilan NTT menggelar acara Kupang Exotic Culinary di Aula Nembrala, lantai 3 Gedung Bank Indonesia, Kupang, (16/6/2025) pada pukul 14.00 WITA. Acara ini mengusung tema pemanfaatan pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan dan menciptakan nilai tambah ekonomi melalui kuliner inovatif. Dalam acara tersebut, Dewi, perwakilan dari PHRI sekaligus HR Hotel On The Rock Kupang, menjadi salah satu pembicara kunci. Ia memperkenalkan kolaborasi antara PHRI, pelaku UMKM, dan hotel-restoran di NTT untuk menggali potensi pangan lokal. “Kami dari hotel selalu bekerja sama dan berkolaborasi, dari dapur hingga pasar, untuk menghadirkan kuliner eksotik khas Kupang,” ujar Dewi. Dewi menyoroti potensi bahan pangan lokal NTT, seperti ubi kuning, ubi kayu, dan daun kelor, yang memiliki nilai gizi tinggi dan daya tarik pasar. Baca juga: Alami Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah, PHRI NTT Bertemu Gubernur NTT Ia mencontohkan, ubi kuning yang dapat disimpan hingga enam bulan dengan pengolahan dan penyimpanan yang tepat, bisa diolah menjadi produk inovatif seperti stick ubi kuning. Produk ini bahkan telah diadopsi oleh brand global seperti McDonald’s dengan pumpkin pie dan Starbucks dengan pumpkin latte serta muffin labu kuning. “Kenapa kita tidak mengkreasikan ubi kuning yang melimpah di Kupang menjadi kuliner kekinian yang trendy dan sehat?” ajak Dewi. Ia juga menyinggung pentingnya diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras, yang harganya terus melonjak. “Diversifikasi pangan adalah keanekaragaman pangan. Ini solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjaga kesehatan masyarakat dengan produk lokal yang kaya nutrisi,” jelasnya. Dewi menekankan bahwa pangan lokal bukan hanya kebutuhan, tetapi juga warisan budaya yang harus dilestarikan. Acara ini turut dihadiri pelaku UMKM, petani, dan pelaku industri kuliner. Dewi mengajak semua pihak untuk mengolah bahan lokal seperti ubi dan kelor menjadi produk yang diminati pasar. Baca juga: Bela Negara Tanpa Senjata", BI dan TNI AL Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Kupang “Pasar ada di tangan kita. Kita bisa membuat orang makan labu kuning atau pangan lokal lainnya dengan kreativitas,” tambahnya. Melalui Kupang Exotic Culinary, PHRI dan Bank Indonesia berkomitmen mendorong kolaborasi antara pelaku usaha dan petani untuk mengembangkan produk pangan lokal yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas budaya NTT. “Mari kita kreasikan pangan lokal menjadi kuliner kekinian yang trendy dan sehat,” tutup Dewi, menginspirasi peserta untuk berinovasi. Acara ini menjadi langkah strategis dalam mempromosikan pangan lokal NTT sebagai solusi ketahanan pangan sekaligus peluang bisnis UMKM yang menjanjikan. (uan) Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS