Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Rapat di Hotel Diizinkan Lagi, PHRI Kota Magelang Minta Jangan Cuma Andalkan MICE - magelangekspres.disway.id

Editor: Nur Imron Rosadi| Sabtu 14-06-2025,17:23 WIB Atria Hotel Magelang salah satu hotel berbintang di Kota Magelang yang memiliki kelengkapan sarana MICE-Istimewa- MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Kebijakan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang memperbolehkan pemerintah daerah kembali menggelar kegiatan rapat dan pertemuan (MICE) di hotel dan restoran disambut positif pelaku bisnis perhotelan di Kota MAGELANG. Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Magelang, Edi Hamdani, menyebut keputusan ini sebagai angin segar bagi industri perhotelan, meski ia mengingatkan agar hotel tidak sepenuhnya bergantung pada segmen MICE. “Beberapa waktu lalu memang sempat ada larangan MICE. Itu cukup memukul kami. Tapi puji Tuhan di Kota Magelang tidak sampai ada hotel yang tutup, bahkan tidak ada yang sampai merumahkan karyawan,” ujar Edi Hamdani, yang juga pemilik Hotel Wisata Magelang, Sabtu, 14 Juni 2025. Meski Edi mengakui beberapa hotel berbintang memang melaporkan adanya penurunan okupansi hingga hampir 50 persen akibat pembatalan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). BACA JUGA:PHRI Serukan Pengusaha Hotel di Magelang Tak Cuma Andalkan MICE Jika Ingin Tetap Bertahan Namun, menurutnya, kondisi tersebut bisa disikapi dengan bijak, terlebih kini pemerintah sudah membuka kembali ruang untuk pelaksanaan rapat dan kegiatan lainnya di hotel melalui surat edaran resmi dari Mendagri. “Meski belum serta-merta langsung berjalan sampai ke bawah, mudah-mudahan bisa membantu. Ini pelajaran penting bagi kita,” lanjutnya. Menurut Edi, selama ini banyak hotel yang terlalu mengandalkan kegiatan MICE sebagai sumber penghasilan utama. Hal ini, menurutnya, berisiko jika sewaktu-waktu terjadi kebijakan pembatasan seperti sebelumnya. “Saya selalu menyampaikan agar hotel jangan hidup 100 persen dari MICE. Kota Magelang ini kota jasa, kota transit. Kita harus bisa melayani tamu-tamu non-MICE, seperti keluarga, salesman, atau pelancong,” tegasnya. BACA JUGA:Ada Retreat 505 Kepala Daerah, PHRI Kota Magelang Tak Prediksi Muluk-muluk Edi juga menyoroti tren pembangunan hotel yang lebih banyak mengutamakan ruang rapat dibandingkan jumlah kamar. Menurutnya, saat MICE tidak berjalan, hal ini membuat operasional hotel terganggu. “Hotel jangan cuma mengandalkan orang rapat. Kita harus bisa menciptakan atraksi, kegiatan, atau layanan menarik agar pelancong mau menginap, bukan sekadar numpang makan atau minum,” ujarnya. Namun begitu, Edi mengakui bahwa penyelenggaraan rapat di hotel pada dasarnya justru lebih efisien dibandingkan di kantor. “Ruang rapat di hotel sudah siap pakai, ada jasa katering yang mumpuni, bisa menyesuaikan anggaran, dan praktis,” ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber: