BANYUMASEKSPRES.ID, PURBALINGGA – Di Kabupaten Purbalingga, perhatian besar sedang dipusatkan pada peningkatan kualitas pelayanan dan kenyamanan di industri perhotelan dan restoran. Para pelaku usaha di sektor ini diimbau untuk memperkuat strategi mereka agar bisa bertahan dan bahkan berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin sengit. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Purbalingga, H Junjung SE, menyampaikan pesan ini dalam sebuah pelatihan yang berfokus pada kepemimpinan dan manajemen operasional.Junjung mengungkapkan bahwa banyak pengusaha yang merasakan kesulitan hanya untuk mempertahankan bisnis mereka. Beberapa bahkan terpaksa menutup usaha akibat tekanan pasar yang meningkat. “Kami mengajak seluruh anggota PHRI untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan konsumen. Salah satunya melalui pelatihan ini sebagai bekal menghadapi dinamika pasar yang menantang,” katanya tegas.Ia menekankan bahwa kemajuan sektor pariwisata sangat bergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan kepada pengunjung. Dalam bisnis perhotelan, kenyamanan pelanggan menjadi prioritas utama, sementara di sektor restoran, cita rasa makanan yang disajikan menjadi faktor penentu kesuksesan.Junjung berharap anggota PHRI bisa melakukan kunjungan ke daerah lain untuk mempelajari bagaimana sektor serupa di luar Purbalingga berhasil berkembang dan menarik pengunjung. “Kegiatan seperti itu akan kami agendakan,” tambahnya, menunjukkan komitmen untuk memperluas wawasan anggotanya.Pelatihan tersebut dihadiri oleh para pengusaha dan pengelola hotel serta restoran. Miftahurrozy, General Manager Guma Landscape Café & Villa Syariah, hadir sebagai narasumber utama. Ia berbagi pengetahuan tentang kepemimpinan dan kerja tim operasional, yang dianggap sebagai kunci utama keberhasilan dalam industri ini.Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan wawasan tentang strategi membangun tim kerja yang solid. Hal ini penting untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi kemajuan usaha mereka. Miftahurrozy menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi dalam tim untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi.Dia juga menyampaikan bahwa pelatihan semacam ini bukan hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta solusi bersama yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing.Selain itu, pelatihan ini juga menyoroti pentingnya inovasi dalam pelayanan. Di tengah persaingan yang ketat, berinovasi dalam memberikan pengalaman unik kepada pelanggan bisa menjadi pembeda yang signifikan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga dapat membangun loyalitas jangka panjang.Pelaku usaha didorong untuk terus beradaptasi dengan perkembangan tren dan teknologi baru. Kemampuan untuk beradaptasi menjadi salah satu faktor penting yang akan menentukan keberhasilan jangka panjang dalam industri ini. Menurut Miftahurrozy, memahami kebutuhan dan preferensi konsumen yang terus berubah adalah langkah awal yang krusial.Sebagai penutup, pelatihan ini diharapkan mampu menginspirasi para pengusaha di Purbalingga untuk lebih bersemangat dalam meningkatkan kualitas layanan dan berinovasi. Dengan demikian, sektor perhotelan dan restoran di kabupaten ini dapat bersaing dengan daerah lain dan menarik lebih banyak pengunjung.Melalui langkah-langkah ini, diharapkan industri pariwisata Purbalingga dapat meraih kemajuan yang signifikan, memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat. Sebuah upaya yang memerlukan kerja sama dan tekad kuat dari semua pihak terkait. (bdg/stch) Berita Sebelumnya Membangun Kesadaran Demokrasi, KPU Kebumen Luncurkan Podcast Orasi Berita Selanjutnya Bapenda Cilacap Fokus Kejar Target Pajak, Hingga Mei Pendapatan Pajak Daerah Capai Rp 188 M