Nirwana Sky Lounge Hotel Santika Premier Harapan IndahKabupaten Bekasi — Industri perhotelan di Kabupaten Bekasi mengalami tekanan berat akibat menurunnya daya beli masyarakat dan efisiensi anggaran, baik dari sektor pemerintah maupun swasta.Wakil Ketua II PHRI Kabupaten Bekasi, Bambang Wijanarko, mengungkapkan bahwa tingkat okupansi hotel selama Januari hingga Mei 2025 turun drastis lebih dari 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.“Efisiensi anggaran dari pemerintah dan sektor swasta jadi penyebab utama. Banyak pabrik juga memangkas durasi kegiatan karyawan di hotel. Yang semula menginap 2–3 hari kini hanya 1 hari,” jelas Bambang, Jumat (13/6/2025).Dampak kondisi ini, lanjut Bambang, memaksa sejumlah hotel mengurangi jam kerja karyawan, bahkan tidak memperpanjang kontrak tenaga kerja, termasuk daily worker.“Beberapa hotel sudah tidak mempekerjakan pekerja harian lagi,” tambahnya.PHRI berharap Pemerintah Daerah memberi dukungan konkret. Terlebih, Kementerian Dalam Negeri telah memperbolehkan kembali penyelenggaraan rapat pemerintah daerah di hotel.“Kalau anggaran ada, ya digunakan saja. Jangan ditahan-tahan. Hotel juga penyumbang PAD, jadi perlu dihidupkan kembali,” tegas Bambang.Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi mencatat, tingkat okupansi hotel bintang sejak Januari 2025 terus menurun.Pada Januari okupansi hanya berkisar 42,94% dan Februari 42,88%, kemudian Maret merosot sampai 33,92% (terendah, bertepatan dengan bulan puasa). Sementara April 40,07%, namun masih lebih rendah dari April 2024 (46,47%).Ikuti Kami di GOOGLE NEWSSimak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.