Kota Batu, BhirawaTantangan lebih besar dihadapi pengurus baru Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu periode 2025-2030. Pengurus yang dilantik di Hotel Aston Kota Batu pada Kamis (12/6) harus menghadapi tantangan menurunnya kunjungan wisata. Selain itu mereka masih harus mencari solusi untuk menghadapi kebijakan efisiensi anggaran yang mengancam terjadinya PHK. Susunan pengurus baru BPC PHRI Kota Batu ini kembali dipimpin oleh Sujud Hariadi SE. Ia didampingi wakil ketua Rofiq SE MM, dan beberapa ketua divisi. Antara lain, Sandra Permata yang membidangi Divisi Pendidikan dan Pelatihan, Hari Hidayat SE MM di Diviai Organisasi, dan Agus Supriyanto di Diviai Kemitraan. Dipercaya kembali memimpin PHRI Kota Batu, Sujud menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi di periode ini cukup berat. “Bahkan bisa dikatakan tantangan ini lebih rumit dibandingkan di awal dimulainya kepengurusan periode sebelumnya,” ujar Sujud, Kamis (12/6). Jika di awal kepengurusan sebelumnya dihadapkan pada tantangan mewabahnya Covid-10, maka di kepengurusan BPC PHRI Kota Batu kali ini dihadapkan dengan tantangan kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah. Dan hal ini tak sesederhana sebagai sebuah kebijakan, karena berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan. Bagaimanapun, Batu sebagai sebuah Kota Wisata tentu hotel dan restoran yang ada di kota ini sangat bergantung pada kunjungan wisatawan.Namun demikian Ketua BPC PHRI Kota Batu tetap menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk memajukan sektor perhotelan dan kuliner di Batu. Ia optimis bahwa tantangan yang menghadang PHRI Kota Batu akan bisa ditangani dengan baik dan langkah yang bijak. Dalam catatan PHRI Kota Batu, tingkat kunjungan wisata ke Kota Batu mengalami penurunan di tahun ini. Secara umum kunjungan wisata di kota ini menurun hingga 30 persen dibanding tahun 2024 lalu. Hal ini masih ditambah dengan adanya kebijakan yang melarang penyelenggaraan rapat ASN dan juga penyelenggaran wisuda di hotel. “Dengan kebijakan ini maka penurunan pangsa pasar hotel bertambah hingga menjadi 50 persen,” jelas Sujud. Namun demikian PHRI Kota Batu tetap optimis jika tantangan yang mereka hadapi tetap akan bisa diatasi dengan bijak. Apalagi, Pemkot Batu telah menyatakan siap mendukung program PHRI dalam upaya meningkatkan angka kinjungan wisata. Komitmen pemkot ini dinyatakan langsung Walikota Batu, Nurochman yang hadir langsung dalam acara pelantikan. Ia mengatakan siap memberikan dukungan penuh bagi PHRI sebagai mitra strategis pembangunan pariwisata. “Kami berharap PHRI dapat menjadi jembatan komunikasi antara pelaku usaha dan pemerintah, terutama dalam menyelesaikan persoalan perizinan dan investasi,” ujar Nurochman. Ia juga mendorong peningkatan kualitas SDM dan inovasi layanan untuk memperkuat daya saing destinasi wisata Batu di tingkat nasional maupun internasional. Dengan kepengurusan baru ini, diharapkan PHRI Kota Batu dapat lebih aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, memperjuangkan kepentingan anggota, dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk kemajuan pariwisata Indonesia.[nas.ca]