Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Okupansi Hotel di Yogyakarta Menurun selama Libur Idul Adha

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan pelaku perhotelan yang bernaung di bawah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat fenomena rendahnya okupansi saat masa libur panjang Idul Adha 2025. Meski wisatawan tampak memadati sejumlah destinasi dan ruang publik serta sarana transportasi umum,tingkat keterisian hotel tak terdongkrak signifikan pada periode 5 hingga 9 Juni 2025 lalu.Hal itu diungkapkan Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, pada Rabu, 11 Juni 2025. "Dalam periode libur Idul Adha tahun ini, meskipun berbarengan dengan long weekend, rata-rata okupansi hotel hanya sekitar 40 persen," kata dia. Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Padahal, kata Deddy, pada masa libur Idul Adha 2024 lalu, angka okupansi hotel di Yogyakarta rata-rata masih terkerek di atas 50 persen meski periode libur Idul Adha saat itu lebih pendek dibanding tahun ini.Pemicu Penurunan OkupansiPHRI menduga, penurunan okupansi hotel pada libur Idul Adha ini dipicu sejumlah faktor. Pertama, daya beli masyarakat yang menurun. Deddy tak menampik adanya perlambatan ekonomi nasional dan global di semester pertama tahun ini turut membuat daya beli menurun, terutama untuk belanja wisata.Adapun faktor kedua, ujar Deddy, cukup banyaknya momen cuti bersama dan long weekend pada semester pertama tahun 2025. Itu turut berpengaruh pada angka okupansi. Ia membeberkan, pada semester pertama tahun ini, pasca libur Idul Fitri, ada momentum dua kali masa liburan, yakni Waisak yang diiikuti Idul Adha. Sebagian besar wisatawan diperkirakan sudah memanfaatkan momentum libur panjang saat Hari Raya Waisak yang jatuh pada Mei lalu. Pada momentum Waisak bulan Mei lalu, rata-rata okupansi hotel di Yogyakarta mencapai 70 persen."Dengan adanya agenda libur sekolah pertengahan tahun ini, juga belum menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan reservasi, angkanya masih stagnan di angka 25- 30 persen," kata Deddy.Momentum LIbur SekolahSoal momentum libur sekolah, Deddy tak menampik bisa jadi terpengaruh kebijakan pemerintah di berbagai daerah. Seperti salah satunya adanya aturan larangan study tour yang sempat menggema beberapa waktu lalu.Untuk mendongkrak okupansi perhotekan di semester berikutnya, PHRI DIY mengaku telah mencoba melakukan berbagai upaya. Salah satunya melakukan safari pertemuan dengan pelaku wisata berbagai daerah lewat forum table top seperti yang digelar pada 10 Juni 2025 di Malang, Jawa Timur.Dari forum seperti itu, PHRI DIY setidaknya bisa bertemu dengan 75 buyer potensial, mulai dari biro perjalanan dan unsur pemerintah, serta melibatkan 60 seller hotel, resto, oleh-oleh, destinasi dari Yogyakarta."Forum table top itu menjadi upaya untuk mengenalkan produk wisata Yogyakarta sekaligus ajakan berkunjung dan stay, sehingga akhirnya ada beberapa yang melakukan transaksi reservasi," ujar dia. Dalam acara tersebut, PHRI DIY mempromosikan paket-paket dan produk yang ditawarkan.