Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Mendagri Izinkan Pemda Gelar Kegiatan di Hotel dan Restoran

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat hadir di Musrenbang Provinsi NTB, Rabu (4/6). MATARAM – Pemerintah pusat memberikan angin segar bagi pemerintah daerah (Pemda) di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi memberikan kelonggaran kepada Pemda untuk kembali menggelar berbagai kegiatan di hotel dan restoran.  Kebijakan ini diharapkan dapat memberi dampak positif, tidak hanya bagi efektivitas pemerintahan daerah, tetapi juga dalam upaya menghidupkan sektor perhotelan dan industri jasa terkait. “Saya sudah mendapatkan arahan langsung dari Bapak Presiden. Daerah hanya dipotong Rp50 triliun, dan daerah dibiarkan untuk tetap melakukan kegiatan di hotel, termasuk perjalanan dinas,” kata Mendagri Tito Karnavian dalam acara Musrenbang di Mataram, Rabu (4/6) Meskipun pelonggaran telah diberikan, Mendagri mengingatkan para pejabat daerah untuk tetap menggunakan anggaran secara bijaksana. Mendagri Tito menegaskan bahwa kegiatan di hotel bukanlah hal yang dilarang, tetapi perlu dibatasi sesuai kebutuhan dan efisiensi anggaran. “Bukan berarti tidak boleh, saya tegaskan boleh. Daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel,” ujar Tito Namun demikian, Mendagri Tito juga meminta agar intensitas kegiatan tetap dikendalikan. Dia mencontohkan bahwa jika suatu agenda cukup dilaksanakan tiga atau empat kali, maka tidak perlu dibuat hingga sepuluh kali hanya untuk memenuhi formalitas belaka. “Pejabat tolong pakai perasaan. Kalau rapat cukup tiga atau empat kali, jangan dibuat sepuluh kali. Kita harus bijak dalam menggunakan anggaran,” tegasnya. Kebijakan ini tidak hanya dilihat dari sisi efisiensi birokrasi, tetapi juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memulihkan sektor perhotelan dan restoran yang sempat terpukul selama masa pandemi. Tito mengingatkan bahwa sektor hospitality mempekerjakan banyak orang, serta menghidupkan rantai pasok makanan dan kebutuhan lainnya yang berdampak langsung pada ekonomi masyarakat. Dia menambahkan bahwa penyelenggaraan kegiatan di hotel juga berpotensi menggerakkan perekonomian daerah, terutama bagi wilayah yang mengandalkan sektor pariwisata dan jasa sebagai sumber utama pendapatan. “Kita harus pikirkan hotel-hotel dan restoran. Mereka punya karyawan, punya suplay makanan, yang semuanya menghidupi para petani, produsen, dan pelaku usaha kecil lainnya,” jelasnya. (rat)