Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Kadispar Kaltim Ungkap Efisiensi Anggaran Ancam Layanan Wisata

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi. (foto: Lisa) DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Industri Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menghadapi tekanan berat akibat efisiensi anggaran, dan menurunnya arus pendapatan di sektor akomodasi. Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi mengingatkan, dampak dari situasi ini tak hanya dirasakan oleh pelaku usaha, namun juga langsung berimbas pada pengalaman wisatawan yang kian tergerus oleh pemangkasan layanan dan fasilitas. Ririn memandang standar layanan di perhotelan mulai mengalami penyesuaian. Banyak hotel kini mengurangi jumlah kamar aktif, memangkas fasilitas, dan menyesuaikan harga demi menjaga cashflow. “Dengan efisiensi ini, tentu akan berdampak pada kualitas layanan, fasilitas, bahkan kebersihan. Wisatawan akan mulai merasakan perbedaan dalam pengalaman mereka,” jelasnya dalam Bincang-Bincang Pariwisata bersama Dispar Kaltim, di 29 Coffee & Eatery Jalan Kebahagiaan 1, Nomor 29, Sungai Pinang Dalam, Samarinda, Rabu (4/6/2025). Baca Juga: Jaksa Tuntut 8 Terdakwa Kasus Pembunuhan Ramlan, Tangis Pecah di Ruang Sidang Dituntut 16 Tahun Penjara, Pimcab BRI Tenggarong Menangis Perkara Korupsi Alsintan, Dakwaan JPU Terbukti Terdakwa Divonis Bersalah Ririn menyoroti, bahwa tantangan saat ini bukan semata soal bertahan, tapi juga bertransformasi. Untuk menjaga keberlanjutan Sektor Pariwisata, ia menawarkan 4 langkah strategis: Kolaborasi antar pemangku kepentingan, inovasi produk dan jasa, pemanfaatan teknologi digital, dan penguatan SDM pariwisata. “Kuncinya ada pada kolaborasi dan inovasi,” tegas Ririn didampingi Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda Armunanto. Semua pihak, pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat, ditegaskannya harus bersinergi agar tetap kompetitif. Terlebih teknologi juga bisa jadi solusi murah, untuk promosi dan efisiensi. Ririn kemudian mendorong pelaku wisata untuk membidik segmen pasar wisatawan yang tidak terlalu terdampak oleh krisis atau kebijakan efisiensi, seperti pasar minat khusus dan wisatawan berkategori premium. Lebih jauh ia menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia di sektor ini. “Tugas kami bukan hanya regulasi, tapi juga pembinaan.” tutupnya. (DETAKKaltim.Com) Penulis: Ellysa Editor: Lukman Continue Reading