CILEGON – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten, G.S. Ashok Kumar, mengungkapkan bahwa kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah berdampak cukup signifikan terhadap kelangsungan unit usaha perhotelan di Banten.Ashok menilai, langkah efisiensi yang dilakukan pemerintah, khususnya terkait pembatasan belanja kegiatan, cukup mengejutkan pelaku industri karena tidak diumumkan jauh-jauh hari.“Memang kita cukup kaget dengan adanya efisiensi anggaran dari pemerintah karena tidak disampaikan lebih awal. Tapi kami tetap berusaha menjalin sinergi dan kolaborasi lewat berbagai kegiatan seperti yang berlangsung hari ini,” ujarnya, Sabtu (26/4/2025).Menurutnya, efisiensi anggaran yang memangkas hingga 50 persen belanja kegiatan pemerintah berdampak langsung pada tingkat okupansi hotel dan kelangsungan berbagai lini usaha yang terhubung.“Kami tidak ingin mengeluh. Namun, harapan kami, sisa 50 persen anggaran itu bisa segera dibuka dan dimanfaatkan untuk mendorong aktivitas yang melibatkan industri perhotelan,” katanya.“Karena dampaknya bukan hanya pada hotel, tapi juga menyentuh pelaku usaha kecil seperti petani buah, pedagang sayur, dan UMKM yang menjadi pemasok kebutuhan hotel,” sambungnya.Ashok menegaskan bahwa industri perhotelan memiliki efek ganda (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah, sehingga perlu dukungan nyata dari pemerintah agar dapat bertahan di tengah tekanan anggaran.“Kami berharap pemerintah daerah dan pusat bisa mempertimbangkan kembali alokasi anggaran untuk kegiatan yang bersinergi dengan industri hotel agar sektor ini tetap survive,” tegasnya.Sementara itu, Wakil Walikota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, mengakui bahwa efisiensi anggaran bukanlah hal baru dan pernah terjadi sebelumnya.Namun, ia menegaskan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pelaku industri hotel agar tetap berdaya saing.“Efisiensi ini bukan hal baru, dulu juga pernah terjadi. Tapi yang penting sekarang adalah bagaimana pemerintah memberikan support agar pengusaha hotel bisa berkembang dan tidak kehilangan momentum,” ujarnya.Ia menambahkan, keberadaan hotel sangat penting terutama saat ada agenda besar seperti kunjungan investor dan ekspatriat ke Cilegon.“Misalnya nanti pada 16 Mei mendatang akan ada kunjungan investor ke Cilegon, dan mereka tentu akan menginap di hotel-hotel di sini. Ini peluang yang harus dimaksimalkan,” jelasnya.Fajar juga mendorong agar bahan pokok kebutuhan hotel dapat dibeli langsung dari wilayah Cilegon sebagai upaya meningkatkan perputaran ekonomi lokal.“Kami juga dorong agar hotel membeli bahan baku dari Cilegon. Selain lebih murah, ini juga membantu UMKM lokal agar tumbuh bersama,” tutupnya.(*/Nandi)