Dina, Sekretaris General Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karawang. (Foto: B-Universe/ Andi Maulana) Tomy melanjyutkan, kebijakan tarif Trump juga berdampak bagi industri perhotelan Indonesia. “Walaupun hanya 10%, tidak sebesar kebijakan pemerintah pusat sebesar 40%,” tambahnya. Dengan adanya market manufaktur atau mayoritas pabrik melakukan kegiatan ekspor, tarif ekspor otomatis menghambat pengiriman ekspor, menghentikan sejumlah pembangunan, mengurangi tamu asing yang kerap datang. Sebagai pelaku industri, Tomy berharap efesiensi ini diperjelas secara spesifik. “Mana saja yang paling besar, yang menengah, dan mana yang paling kecil biar kita tahu harus ke mana. Dan pemerintah daerah tolong dibantu kami, industri hotel ini salah satu penyumbang pajak yang besar kepada daerah, tapi kebijakannya tidak berpihak kepada kami,” tutup Tomy. Pada kesempatan yang sama, Dina selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karawang menanggapi kebijakan pemerintah terkait efesiensi anggaran. “Untuk anggota kami hotel dan restoran, ada di kawasan yang memiliki market segment government yang cukup besar sangat berpengaruh dengan kebijakan efesiensi dari pemerintah pusat,” sambung Dina. Ia mengatakan, para pemimpin industri perhotelan telah menyampaikan penurunan 40% hingga 50% menurunkan okupansi dan jika dibiarkan cukup mengkhawatirkan. “Tiga sampai empat bulan ke depan kita tidak tahu kebijakan ini akan ada perubahan atau seperti apa. Jangan sampai seperti kejadian di Bogor, ada salah satu Group hotel itu dua hotelnya tutup akibat dari kebijakan efesiensi,” imbuhnya. Dina menambahkan, kebijakan efesiensi ini sangat berpengaruh langsung. Terkait hal ini, PHRI Karawang berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mencari solusi bagaimana supaya dampak ini bisa ditangani dan bisa mendapatkan market lain selain segmen pemerintahan. "Dengan adanya kereta cepat Jakarta-Karawang-Bandung ini bisa dijadikan salah satu destinasi wisata selain Bogor dan Bandung. Kita akan ada sosialisasi dengan teman-teman event organizer (EO), travel agents yang ada di luar Karawang untuk alternatif MICE,” pungkasnya. Adapun MICE adalah singkatan dari Meetings, Incentives, Conventions, dan Exhibitions, yang merupakan bagian penting dari industri pariwisata. Editor: Grace El Dora ([email protected]) Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id Follow Baca Berita Lainnya di Google News Read Now LIVE STREAMING Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV