Umbulharjo — Pemerintah Kota Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menanggulangi persoalan kerawanan pangan. KORPRI Kota Yogyakarta menyatakan siap menjadi bagian dari gerakan berbagi pangan untuk masyarakat yang membutuhkan melalui program Food Bank (Bank Pangan) “Lumbung Mataraman” yang disosialisasikan di Ruang Bima, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (25/4). Ketua Dewan KORPRI Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, mengajak seluruh anggota KORPRI di lingkungan Pemkot untuk turut berpartisipasi sebagai pendonor pangan. Ia menekankan pentingnya mengoordinasikan kelebihan konsumsi dari berbagai aktivitas di masing-masing OPD agar tidak terbuang sia-sia. “Dalam kegiatan rapat misalnya, sering ada logistik atau snack yang tidak habis. Nah, kelebihan ini yang ingin kita konsolidasikan dan donasikan ke Lumbung Mataraman, untuk diteruskan kepada lansia miskin,” jelas Aman. Ketua Dewan KORPRI Kota Yogya, Aman Yuriadijaya Sebagai langkah awal, program ini akan dijalankan secara sukarela dengan pola “Rabu KORPRI”, di mana pada setiap hari Rabu, OPD dapat mengumpulkan sisa konsumsi yang layak di BKPSDM antara pukul 12.00 hingga 13.00 WIB. Selanjutnya, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) bersama BAZNAS akan memeriksa dan mendistribusikan makanan tersebut. “Jenis dan jumlah konsumsi yang didonasikan tidak ditentukan, asalkan masih layak konsumsi dan tidak mudah basi. Jadi makanan yang dikumpulkan berupa snack,” tambahnya. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, menjelaskan bahwa Food Bank “Lumbung Mataraman” merupakan wujud semangat berbagi dari masyarakat untuk masyarakat. Program ini memiliki dua pendekatan utama yaitu Food Rescue, penyelamatan makanan berlebih siap konsumsi dan Food Charity, donasi bahan makanan. Makanan ini ditujukan untuk lansia prasejahtera, warga miskin dan terlantar, mahasiswa yang kesulitan, hingga musafir yang membutuhkan bantuan pangan. “Program ini akan melibatkan berbagai pihak sebagai pendonor, mulai dari hotel, restoran, rumah makan, katering, retail, masyarakat umum, hingga instansi pemerintah dan lembaga sosial,” ujar Sukidi. Ia menambahkan bahwa dalam proses distribusinya, Lumbung Mataraman akan bekerja sama dengan mitra distribusi seperti BAZNAS dan komunitas non-profit yang bergerak di bidang penyelamatan pangan. Kepala Dinas pertanian dan pangan Kota Yogya, Sukidi Sukidi juga menjelaskan bahwa seluruh makanan yang diterima akan diperiksa kelayakannya melalui uji organoleptik yakni tekstur, bau dan rasa sehingga hanya makanan yang lolos pemeriksaan yang akan didistribusikan kepada para penerima manfaat yang disebut sebagai food heroes. “Melalui semangat gotong royong dan kerelaan, kita ingin menyentuh mereka yang paling membutuhkan, tanpa mempersulit siapa pun. Cukup satu hari dalam sepekan, mudah-mudahan dampaknya bisa luas,” tambahnya. Rencananya, peluncuran resmi program Food Bank Lumbung Mataraman akan dilaksanakan pada 16 Mei 2025. Pemerintah Kota juga membuka peluang kerja sama lebih luas dengan sektor swasta, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Dengan kolaborasi lintas sektor dan pengelolaan yang terstruktur, harapannya program Lumbung Mataraman akan tumbuh progresif dan menjadi model ketahanan pangan berbasis solidaritas sosial di Kota Yogyakarta. (Chi)