JAKARTA– Gedung Sapta Pesona menjadi saksi dialog strategis antara Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan pimpinan pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Audiensi ini bertujuan menyerap aspirasi, merumuskan strategi, dan membahas kolaborasi yang efektif untuk menghadapi tantangan sektor pariwisata, terutama di bidang perhotelan. Dengan sikap optimis, Menteri Pariwisata menegaskan pentingnya sinergi kuat untuk membawa sektor pariwisata Indonesia terus berkembang. “Kami memahami, beradaptasi menghadapi situasi ini memiliki tantangan tersendiri. Namun, kami melihat ada hal-hal yang bisa kita eksplorasi bersama untuk mengembangkan pariwisata ke depan,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, Rabu, 23 April 2025. Efisiensi anggaran pemerintah diakui berdampak pada perputaran aktivitas industri pariwisata, termasuk akomodasi. Data menunjukkan tingkat okupansi hotel bintang di Indonesia pada Januari-Februari 2025 mengalami penurunan, terutama pada Februari sebesar 2,24 persen poin. Namun, Menteri Pariwisata menekankan bahwa potensi wisatawan nusantara (wisnus) dapat menjadi solusi utama menghadapi situasi ini. Berdasarkan data akhir tahun 2024, pertumbuhan wisatawan nusantara tercatat mencapai 21,7 persen. Menteri Pariwisata mendorong industri untuk menciptakan pasar-pasar baru melalui strategi inovatif dan prinsip pariwisata yang berkualitas serta berkelanjutan. “Misalnya, pembuatan paket meeting untuk komunitas, paket eduwisata, dan lainnya. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa menjaga momentum pertumbuhan wisnus ini tetap berlanjut,”jelasnya. Sementara itu, potensi wisatawan mancanegara (wisman) juga disebut sebagai ceruk besar yang perlu dimaksimalkan. Sepanjang tahun 2024, jumlah kunjungan wisman mencapai 13,90 juta, naik 19,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Performa year-to-date menunjukkan peningkatan 13 persen. Dinamika geopolitik pun menjadi faktor penting yang diwaspadai untuk memitigasi dampak terhadap kunjungan wisatawan. Komitmen Pemerintah dan Dukungan terhadap Industri Menteri Widiyanti menegaskan komitmen penuh Kementerian Pariwisata dalam mendukung industri, termasuk menjadi “jembatan” komunikasi dengan kementerian atau lembaga lain untuk menghadirkan intervensi yang diperlukan. Aspirasi yang disampaikan Ketua BPP PHRI, Hariyadi Sukamdani, menjadi perhatian pentinggeksekusian anggaran belanja untuk jasa akomodasi hingga penertiban usaha akomodasi berbasis sharing economy. “Kami siap memberikan bimbingan teknis, memfasilitasi business matching, dan menjembatani kebutuhan promosi untuk MICE serta wisman melalui kampanye terpadu,” tambah Menteri Widiyanti. Kolaborasi untuk Keberlanjutan Menteri Widiyanti mengajak agar kolaborasi yang telah terjalin antara industri dan pemerintah semakin diperkuat demi keberlanjutan sektor pariwisata. Pertemuan ini diharapkan menjadi ruang dialog yang konstruktif untuk merumuskan intervensi yang tepat. “Saya berharap pertemuan ini dapat merumuskan strategi terarah untuk mendukung keberlanjutan sektor pariwisata,” pungkas Menteri Pariwisata Widiyanti Putri. Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, turut hadir mendampingi Menteri Widiyanti dalam audiensi tersebut, memastikan diskusi berjalan efektif dalam menciptakan solusi untuk industri pariwisata yang lebih resilien.(*) Pos terkaitPresiden Prabowo Subianto Dorong Inovasi Teknologi Pertanian di Lahan Rawa Sumatera SelatanTiga Oknum Kepala Desa dan Anggota Polisi Terjaring Operasi Penggerebekan Perjudian di PangkepPHRI Parepare Audiensi dengan Wali Kota Tasming Hamid: Dorong Sinergi untuk PariwisataPresiden Prabowo Subianto Kagumi Teknologi Drone dalam Transformasi Pertanian NasionalYuldi Yusman Gantikan Saffar M. Godam Sebagai Plt. Dirjen ImigrasiPresiden Prabowo Subianto Pimpin Terobosan Nasional dengan Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi