Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Bisnis Perhotelan Melesu Kembali, PHRI Minta Pemerintah Tinjau Larangan Rapat

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung terpilih, Hidayat Arsani dan Hellyana, yang berlangsung Kamis (17/4) menjadi angin segar sekaligus harapan baru bagi para pelaku industri pariwisata di Bangka Belitung. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pangkalpinang Sumiati menyampaikan, bahwa sektor perhotelan hingga saat ini masih mengalami kelesuan yang cukup dalam.  Ia berharap gubernur baru dapat segera mengambil langkah konkret untuk menghidupkan kembali geliat ekonomi, khususnya dalam sektor pariwisata dan perhotelan. "Kami PHRI berharap dengan pelantikan gubernur definitif ini, kita memiliki pemimpin yang bisa membawa Babel menuju arah yang lebih baik dalam lima tahun ke depan," ujar Sumiati, Kamis (17/4). Sumiati meminta agar larangan kegiatan pemerintahan seperti rapat dan pertemuan di hotel untuk dikaji oleh gubernur terpilih. Pasalnya ia mengaku hal ini sangat mempengaruhi pendapatan sektor perhotelan di Babel. "Pesan kami untuk gubernur tolong dikaji kembali mengenai larangan mengadakan meeting di hotel, kita mohon ini dikaji karena hotel di Babel 70 persen ini tamu dari government (pemerintahan). Kalau untuk tamu pariwisata kita sekarang sudah lebih banyak beralih ke Belitung," ujarnya. Ia menegaskan, dunia usaha siap bersinergi, namun pemerintah juga harus memberikan ruang dan dukungan.  Menurutnya, perhatian terhadap sektor pariwisata dan perhotelan menjadi sangat penting. "Kami mohon gubernur yang sudah dilantik dan mengemban tugas baru untuk memperbaiki dan mensejahterakan masyarakat Babel. Dari sisi dunia pariwisata, tolong dikaji kembali mengenai larangan meeting di perhotelan," tuturnya. Menurutnya, banyak hotel di Bangka Belitung yang saat ini hanya mampu bertahan hidup agar tidak gulung tikar. Situasi ini juga berdampak pada tenaga kerja, dimana lebih dari 100 karyawan terpaksa dirumahkan atau dialihkan menjadi pekerja paruh waktu. Sumiati menguraikan, bisnis perhotelan sempat menunjukkan geliat positif selama momen Cengbeng dan libur Lebaran tahun ini.  Ia menyebut, hampir seluruh kamar hotel di Pangkalpinang terisi penuh saat dua momen tersebut berlangsung. "Momen Cengbeng tahun ini dampaknya sangat baik, rata-rata kamar hotel penuh. Ini sudah menjadi tren tahunan karena banyak warga dari luar daerah yang datang untuk liburan bertemu keluarga atau menjalankan ritual sembahyang Cengbeng," ujar Sumiati, Jumat (18/4). Menurutnya, dampak momen Cengbeng tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat hunian kamar hotel meningkat secara signifikan, yang menjadi angin segar bagi pelaku industri perhotelan.