Post Views: 4 GUNUNGKIDUL – Pelantikan pengurus Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gunungkidul masa bakti 2024–2029 digelar meriah di destinasi wisata Drini Park, Selasa (23/04/2025). Acara ini dirangkaikan dengan halal bihalal 1446 Hijriah dan peringatan Hari Kartini. Sekitar 90 anggota PHRI hadir dalam kegiatan ini, bersama 155 tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk pengurus PHRI Provinsi DIY, perwakilan instansi pemerintah, KONI Gunungkidul, mantan Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos, serta delegasi BPC PHRI dari Sleman, Bantul, dan Kulon Progo. Ketua BPC PHRI Gunungkidul terlantik, Suyoto, dalam wawancaranya menyampaikan bahwa tantangan utama saat ini adalah penurunan kunjungan wisatawan yang menggunakan jasa penginapan. Ia menyebut, beberapa kebijakan di daerah seperti Jawa Barat dan Banten yang membatasi perjalanan pelajar serta pemangkasan anggaran pusat turut mempengaruhi tingkat hunian hotel. “Ini tentu berdampak pada okupansi. Kita harus mencari trobosan dengan menyasar segmen pasar lain. Dalam waktu dekat, kami akan membahas program kerja yang fokus pada peningkatan kunjungan dan masa tinggal wisatawan di Gunungkidul, termasuk dengan menggencarkan promosi ke segmen baru,” ujar Suyoto. Senada dengan hal itu, Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengungkap bahwa kebijakan Inpres No.1 Tahun 2025 telah memberikan efek domino terhadap industri perhotelan. Ia mencontohkan penurunan okupansi selama libur Lebaran dan Paskah lalu, serta dampaknya terhadap sektor pendukung seperti pertanian, peternakan, dan UMKM. “Efisiensi harus dilakukan di berbagai sektor, mulai dari penggunaan listrik dan air hingga pengurangan jam kerja karyawan. Kami juga berharap adanya relaksasi pajak, keringanan retribusi PLN dan PDAM, serta kolaborasi event pemerintah yang bisa disesuaikan dengan anggaran masing-masing instansi,” jelas Deddy. Sebagai langkah strategis, PHRI DIY telah meluncurkan program promosi “Table Top Guyub Rukun” yang telah berjalan sebanyak sepuluh kali serta menggelar gathering dengan berbagai pihak baik dari swasta maupun pemerintah. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, menyampaikan sambutan Bupati Gunungkidul yang mengapresiasi PHRI sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam pembangunan pariwisata. “Kami berharap PHRI tetap optimis di tengah kelesuan industri pariwisata dan mampu memunculkan kreativitas serta ide-ide solutif. Namun tetap harus memperhatikan regulasi, termasuk dalam pembangunan industri pariwisata sesuai petunjuk teknis dari kementerian,” ujar Windu. Acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara pelaku industri perhotelan dengan pemerintah dalam menghadapi dinamika dan tantangan sektor pariwisata di masa mendatang. (Mungkas Mulyono) Navigasi pos