Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Dampak Efiesiensi Anggaran Pemerintahan, Hotel Terapkan Kerja Paruh Waktu

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Sektor perhotelan di Pangkalpinang mengalami keterpurukan akibat efisiensi (pemangkasan) anggaran perjalanan dinas dan kegiatan pemerintah. Dampaknya bahkan disebut lebih parah dibandingkan saat pandemi Covid-19 melanda. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Pangkalpinang sekaligus CEO Bangka City Hotel Sumiati mengungkap, bahwa bisnis perhotelan khususnya di Pangkalpinang kian terpuruk.  Sepinya tamu serta minimnya agenda pemerintah di hotel menyebabkan banyak hotel terpaksa mengambil langkah efisiensi, seperti menerapkan sistem kerja paruh waktu hingga merumahkan karyawan. "Kondisi sekarang sangat menyedihkan. Kami sempat berharap ekonomi akan pulih setelah Covid-19, tetapi kenyataannya berbeda. Saat ini dengan pemangkasan anggaran, semua dunia perhotelan terdampak, kurang lebih atau hampir 300 hotel sudah menerapkan paruh kerja dan ada yang mulai merumahkan karyawannya saat ini," ungkap Sumiati kepada Bangkapos.com, Kamis (20/2). Menurutnya, jika kondisi ini terus berlanjut hingga tiga atau lima bulan ke depan, maka tidak menutup kemungkinan akan ada banyak hotel yang tutup.  "Kami bahkan berencana melakukan audiensi dengan DPRD Provinsi Bangka Belitung pada Jumat nanti untuk menyuarakan bagaimana nasib kami dunia perhotelan dan mencari solusi atas kondisi ini. Kalau ini terjadi berlangsung kurang lebih empat bulan atau tiga bulan ke depan, ya mungkin banyak hotel yang tutup," katanya. Tak hanya hotel, sektor UMKM yang bergantung pada industri perhotelan juga ikut terdampak. Sumiati menjelaskan bahwa bisnis perhotelan dan UMKM memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Dengan sepinya tamu, maka produk UMKM seperti makanan, cinderamata hingga jasa lainnya juga mengalami penurunan permintaan. "Memang saat ini di luar prediksi kita, enggak kebayang bahkan akan jadi seperti ini, di sini juga sekarang ada yang sudah memberhentikan kerja, ada yang merumahkan ada yang kerjanya sebulan cuma 15 hari kerja. Kami melihat ini terjadi secara nasional. Dalam Musyawarah Nasional PHRI terakhir, hampir semua provinsi mengeluhkan hal yang sama. Tanpa event pemerintah, tanpa paket meeting, dampaknya luar biasa bagi industri perhotelan," ungkap Sumiati.  Industri perhotelan di Bangka Belitung kian meredup. Sepinya kunjungan tamu saat ini menyebabkan okupansi hotel anjlok, terlebih tidak adanya agenda pemerintahan dan perjalanan dinas yang biasanya menjadi suport terbesar bisnis perhotelan. CEO Bangka City Hotel Sumiati juga merasakan dampak besar dari kondisi ini. Bahkan kata dia, pihaknya saat ini mulai menerapkan sistem kerja paruh waktu bagi karyawannya demi menekan biaya operasional. "Kondisi sekarang sangat menyedihkan. Dengan pemangkasan anggaran pemerintah, dunia perhotelan sangat terdampak. Kami terpaksa menerapkan sistem kerja paruh waktu, sehingga karyawan hanya bekerja 15 hari dalam sebulan," jelasnya. Dia berharap pemerintah segera mencari solusi agar sektor ini kembali bergairah. Pasalnya, jika kondisi ini terus berlanjut, bukan hanya hotel yang merugi, tetapi juga berbagai sektor ekonomi yang bergantung pada industri pariwisata dan perhotelan ikut terimbas. "Harapannya kita pihak hotel kembalikan seperti sedia kala, jangan ngerem mendadak seperti saat ini. Imbasnya juga luar biasa tentunya pasti PHL bertambah jika kondisi seperti ini, belum lagi UMKM ikut berdampak," ucapnya. Public Relation Santika Hotel Bangka Chintia Ayu menuturkan, sejak Januari hingga Februari 2025, belum ada pemesanan kegiatan dari pemerintah. Kondisi ini menyebabkan okupansi hotel anjlok hingga di bawah 50 persen. "Kondisi sekarang sepi karena support terbesar hotel biasanya dari pemerintahan, sedangkan sekarang enggak cuma kegiatan saja yang dibatasi, perjalanan dinas pun juga dibatasi. Adanya pemangkasan ini kita juga pada susah gerak," ungkap Chintia, Jumat (21/2). Dia berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan anggaran dan memberi dukungan agar bisnis perhotelan bisa kembali pulih. (t3)