Aktivitas di salah satu hotel di Batam. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam, Kepulauan Riau, mulai mengalihkan fokus pemasaran ke sektor swasta guna menjaga tingkat hunian hotel di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat. Foto: Fendy K via Google. Medianesia.id, Batam – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam, Kepulauan Riau, mulai mengalihkan fokus pemasaran ke sektor swasta guna menjaga tingkat hunian hotel di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat. Ketua PHRI Batam, Jimmi Ho, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan signifikan dari hotel-hotel mengenai penurunan okupansi akibat kebijakan efisiensi. Namun, ia memperkirakan dampaknya akan terasa dalam waktu dekat. “Sementara belum ada laporan yang masuk dari pihak hotel-hotel,” ujar Jimmi, Rabu (17/4/2025). Ia menambahkan, pada periode Lebaran lalu, pihaknya mencatat adanya penurunan tingkat hunian dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut menjadi indikator awal perlunya strategi adaptif dari pelaku industri perhotelan. “Tingkat okupansi saat Lebaran tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu, meski secara umum masih tergolong stabil jika dibandingkan daerah lain,” lanjutnya. Untuk menjaga keberlangsungan bisnis, PHRI Batam kini mulai mengoptimalkan kerja sama dengan sektor korporasi, terutama perusahaan dan pelaku industri di kawasan Batam. “Kami mulai mengarahkan fokus ke sektor swasta, khususnya industri dan perusahaan. Sebelumnya banyak kegiatan hotel didukung oleh agenda pemerintah, namun kini kami perlu beralih karena adanya kebijakan efisiensi,” jelasnya. Terkait kepastian arah kebijakan dari pemerintah pusat, PHRI Batam masih menunggu arahan resmi. Menurut Jimmi, PHRI nasional telah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat, namun belum ada keputusan final. “Kami masih wait and see. Kami berharap akan ada kebijakan yang bisa mendukung industri perhotelan agar tetap tumbuh di masa transisi ini,” pungkasnya.(*) Editor: Brp