Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Kunjungan Wisata Kulon Progo Naik, Okupansi Hotel Turun, Komentar Dispar dan PHRI

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo mencatat adanya kenaikan angka kunjungan wisata selama libur Lebaran 2025. Kenaikan tersebut dilihat dari perbandingan jumlah wisatawan yang berkunjung di libur Lebaran 2024. Kepala Dispar Kulon Progo, Joko Mursito mengeklaim kenaikannya cukup siginifikan untuk kunjungan wisata antara Lebaran 2024 dan 2025. "Peningkatannya sampai 20 persen jika dibandingkan dengan Lebaran 2024," kata Joko pada Selasa (15/04/2025). Menurut data dari Dispar Kulon Progo, selama libur Lebaran tahun ada sebanyak 94.689 pengunjung yang datang. Mereka mengunjungi 10 destinasi wisata yang dikelola langsung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo. Jika dibandingkan dengan libur Lebaran 2024, terdapat peningkatan sekitar 20,3 persen. Sebab di tahun lalu, tercatat sebanyak 78.710 pengunjung yang datang saat libur Lebaran. Tujuan favorit selama libur Lebaran 2025 masih dipegang Pantai Glagah di Kapanewon Temon dengan 70.217 pengunjung. Menyusul Pantai Congot sebanyak 16.011 pengunjung dan Waduk Sermo di Kapanewon Kokap sebanyak 3.326 pengunjung. "Kami tentunya bersyukur dengan adanya peningkatan tersebut," ujar Joko. Ia tak menampik dinamika libur Lebaran di Kulon Progo sempat dirisaukan dengan isu gempa bumi besar (megathrust). Apalagi titik rawan gempa berada di destinasi wisata yang paling populer. Meski begitu Joko menyatakan tetap optimistis meski adanya isu tersebut. Optimisme tersebut ditunjukkan dengan upaya meningkatkan keamanan di lokasi yang rawan terjadi bencana. "Seperti memperbanyak informasi dan rambu-rambu sebagai antisipasi," jelasnya. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kulon Progo juga mencatatkan okupansi cukup tinggi selama libur Lebaran. Ketua PHRI Kulon Progo, Sumantoyo mengatakan nilai okupansinya mencapai 90 persen. Namun ia menyebut ada penurunan jika dibandingkan libur Lebaran 2024. Sebab saat itu okupansi penginapan di Kulon Progo bisa mencapai 95 persen. "Turunnya okupansi karena kondisi ekonomi yang sedang lesu serta dampak berlipat dari kebijakan pemangkasan anggaran," kata Sumantoyo belum lama ini.(alx)