Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Menekraf Sebut PHRI Mitra Strategis dalam Mendukung Ekosistem Ekraf

Home / EkBis / Bisnis Minggu, 13 April 2025, 08:30 WIB Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya menyebut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bagian dari keluarga besar sekaligus mitra strategis dalam mendukung ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutannya pada acara Pengukuhan Pengurus Badan Pimpinan Pusat (BPP) PHRI periode 2025–2030, yang berlangsung di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (11/4/2025). Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Pariwisata RI, Kemenpar Gelar GWB di Labuan Bajo “PHRI adalah mitra strategis Kemenekraf karena kami memahami bahwa rantai nilai ekonomi kreatif sangat beririsan dengan anggota PHRI. Kami telah menandatangani nota kesepahaman bersama pada 11 Februari lalu, dan siap mengimplementasikan kerja sama tersebut dengan berbagai keterbatasan yang ada,” ujar Menekraf Riefky, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Minggu (13/4). Menekraf Riefky juga menyinggung tantangan yang tengah dihadapi, termasuk dinamika efisiensi dan ketegangan geopolitik global, yang turut memengaruhi berbagai sektor, termasuk perhotelan dan restoran. Menekraf menegaskan bahwa Kemenekraf tetap berkomitmen menjalin kolaborasi dengan PHRI dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. “Situasi geopolitik global memaksa kita untuk beradaptasi. Namun, kami tetap aktif menyosialisasikan pentingnya ekonomi kreatif kepada pemerintah daerah, termasuk pemaparan di hadapan 514 kepala daerah terpilih di Akmil, Malang, beberapa waktu lalu. Harapannya, kepala daerah dapat lebih memahami pentingnya ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi daerah serta dapat membantu menyelesaikan permasalahan secara konkret,” tuturnya. Sementara itu, Ketua Umum PHRI Hariyadi B. S. Sukamdani, mengapresiasi kehadiran Menekraf dalam acara tersebut. Ia mengungkapkan bahwa industri hotel dan restoran saat ini tengah menghadapi tantangan besar, terutama penurunan penjualan secara signifikan di berbagai wilayah. “Pasar pemerintah yang selama ini menyumbang sekitar 40 persen pendapatan sektor ini ternyata tidak cukup solid. Oleh karena itu, kami mendorong bagi pelaku usaha untuk dapat pencarian pasar baru dan peningkatan kolaborasi antara asosiasi dengan pemerintah,” ujar Hariyadi. Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang. Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya