Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Boyolali City Light : Pesona Wisata Malam yang Menyulap Kota Menjadi Lautan Cahaya - Kompasiana.com

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Boyolali, sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang selama ini dikenal dengan julukan "Kota Susu" dan keindahan panorama Gunung Merbabu dan Merapi, kini punya magnet baru untuk menarik para wisatawan. Melalui program Boyolali City Light, wajah malam kota ini berubah menjadi lebih hidup dan memukau.City Light Boyolali resmi diluncurkan pada 27 Maret 2024, berkat kolaborasi apik antara BPC PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Boyolali dan Pemerintah Kabupaten Boyolali. Tujuan utama dari program ini adalah mempercantik suasana malam kota, meningkatkan daya tarik wisata malam, serta mendongkrak ekonomi kreatif masyarakat setempat. Ketua BPC PHRI Boyolali, Prasetyo Adi Setiawan, menyatakan bahwa acara ini sudah dipersiapkan secara matang sejak jauh hari. "Alhamdulillah, cuaca mendukung, tim di lapangan juga bekerja keras. Harapannya Boyolali City Light bisa menjadi daya tarik baru yang membawa dampak nyata bagi masyarakat," ujarnya dalam sebuah keterangan resmi. Boyolali City Light menghadirkan instalasi cahaya tematik yang memanjakan mata. Lampu warna-warni menghiasi berbagai titik strategis kota---mulai dari taman, jalan protokol, hingga ikon-ikon khas kota seperti patung sapi Boyolali dan Alun-Alun Kidul. Desain lampunya pun tidak sembarangan, disusun dengan estetika yang cocok untuk swafoto dan konten media sosial. Tak heran bila sejak hari pertama pembukaan, lokasi ini langsung dipadati pengunjung.Di malam hari, Boyolali berubah menjadi kota penuh pesona. Tidak hanya masyarakat lokal, wisatawan dari Solo, Salatiga, bahkan Semarang mulai berdatangan. Mereka tertarik melihat langsung gemerlap lampu-lampu tematik yang mempercantik kota. Banyak komunitas fotografi datang dengan kamera profesionalnya, mengabadikan keindahan cahaya yang menghiasi langit Boyolali.Salah satu pengunjung, Fida (21 Tahun), datang bersama keluarganya. "Saya senang sekali bisa berkesempatan main ke sini di malam hari, Dulu Boyolali kalau malam sepi, sekarang jadi ramai dan menyenangkan. Banyak lampu cerah warna-warni yang bisa saya nikmati. Ada berbagai penjual juga yang menjual jajanan secara deret, sehingga bisa memanjakan mata dan perut kami" katanya.Bukan hanya menjadi tempat hiburan, Boyolali City Light juga ikut menghidupkan sektor ekonomi rakyat. Pedagang kaki lima, kafe kecil, hingga toko oleh-oleh ikut merasakan peningkatan pendapatan. Warung kopi di sekitar lokasi utama pun mendadak penuh setiap malam. Hal ini menjadi bukti bahwa pariwisata bisa menjadi penggerak ekonomi lokal bila dikemas dengan baik. Tak hanya di satu titik, ke depan Boyolali City Light rencananya akan menyebar ke beberapa wilayah lain seperti Kecamatan Mojosongo, Selo, dan Cepogo. Pemerintah berharap agar program ini dapat menjadi agenda tahunan, sekaligus menjadi bagian dari identitas visual dan budaya Boyolali yang dikenal luas.Bupati Boyolali dalam sambutan saat membuka acara menyampaikan harapannya agar Boyolali City Light bisa menjadi simbol kreativitas kota dan wadah ekspresi seni masyarakat.Lebih dari sekadar lampu, Boyolali City Light adalah perwujudan harapan. Harapan agar kota ini semakin maju, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Harapan agar masyarakat mendapatkan ruang rekreasi yang terjangkau, menyenangkan, dan mendidik. Dan tentu saja, harapan agar Boyolali semakin bersinar, tak hanya secara harfiah, tetapi juga secara sosial dan ekonomi. 1 2 Lihat Trip Selengkapnya