Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Okupansi Hotel di Jateng Selama Libur Lebaran 2025 Turun 20 Persen

INDORAYA – Okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Jawa Tengah (Jateng) selama libur Hari Raya Lebaran 2025 menurun hingga 20 persen dibandingkan libur Lebaran tahun sebelumnya. Penasehat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng, Bambang Mintosih mengatakan, okupansi hotel mulai meningkat pada H+1 hingga H+4 Lebaran 2025. Namun, keterisian kamarnya hanya mentok di angka 90 persen di tiap daerah. “Selama enam hari rata-rata se-Jateng bertahan di angka itu. Dan kalau dibanding kan tahun kemarin, turun 10-20%,” kata dia kepada wartawan, Rabu (9/4/2025). Bambang pun mengamini bisa salah satu faktor pemicu rendahnya okupansi hotel di libur Lebaran 2025 karena rendahnya daya beli masyarakat. Selain itu, hilangnya pasar pemerintah akibat efisiensi anggaran membuat juga membuat sejumlah pengusaha hotel kehilangan modal besar untuk membuat event di selama momen Idulfitri. “Hotel sedang tidak ada event ini. Pengaruhnya jadi multi efek, apalagi buat pengusaha yang hanya punya satu hotel, pasti berat banget,” ungkapnya. Meurutnya, kondisi yang dialami oleh perusahaan perhotelan ini lebih berat daripada Pandemi Covid-19 yang pada waktu itu masih ada kebijakan pengurangan pajak dan acara hotel meski terbatas. “Tapi tahun ini? Ada ada efisiensi yang enggak jelas,” ungkap Bambang. Okupansi hotel yang merosot selama libur Lebaran 2025 ini juga dialami Harris Sentraland Kota Semarang. Bahkan, di hotel itu hunian kamarnya hanya mampu menyentuh angka 98 persen dalam kurun waktu satu hari saja. “Cuma averagenya di 85 persen kalau kami. Dan yang membuat turun itu adalah lama periode menginapnya. Kalau tahun-tahun sebelumnya, hotel terasa ada peningkatan seminggu sebelum lebaran, ramainya bisa bertatahan 10 hari sesudah Lebaran,” kata Marketing dan Branding Manager Azkar Rizal Muhammad.