Banyuwangi, blok-a.com – Tingkat hunian hotel berbintang di Kabupaten Banyuwangi melonjak signifikan selama masa libur panjang dan cuti bersama Idulfitri 1446 H/2025. Berdasarkan data hingga Senin (7/4/2025), rata-rata okupansi hotel mencapai lebih dari 80 persen. Bahkan beberapa hotel terpantau penuh dan tidak dapat menerima tamu tambahan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Mutaqqin, menyampaikan bahwa sebelumnya pengelola hotel hanya menargetkan okupansi sekitar 50 persen. Namun, realisasi di lapangan justru jauh melampaui ekspektasi. “Rata-rata kegiatan booking kamar atau reservasi kegiatan mencapai 80 persen lebih. Lonjakan mulai terjadi sejak H-2,” jelas Zaenal saat dikonfirmasi, Rabu (9/4/2025). Ia menjelaskan bahwa peningkatan okupansi hotel didominasi oleh tamu dari luar daerah yang datang untuk berlibur atau bersilaturahmi di momen Lebaran. Sejak awal libur lebaran, yakni 31 Maret hingga 7 April, sejumlah hotel bahkan terpaksa menolak tamu karena seluruh kamar telah terisi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, PHRI Banyuwangi menginstruksikan pengelola hotel untuk mengarahkan tamu ke penginapan terdekat yang masih memiliki ketersediaan kamar. Langkah ini diambil untuk menjaga ekosistem perhotelan lokal di bawah naungan PHRI agar semua anggota tetap mendapatkan kunjungan. “Sebagian bahkan sampai 100 persen, kamar-kamar penuh. Baik itu booking langsung atau sebelumnya melalui aplikasi,” ujarnya. Selain okupansi kamar, sejumlah hotel juga mulai dipenuhi agenda kegiatan lain seperti reuni keluarga hingga resepsi pernikahan. Hal ini turut berkontribusi pada tingginya tingkat hunian hotel selama musim libur. “Selain itu, banyak juga yang menggelar event seperti pernikahan atau acara keluarga lainnya, terutama mereka yang pulang kampung dari luar kota,” tutup Zaenal.(kur/lio)