Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Hotel di Bali Sepi di Tengah Ramainya Wisatawan, Ada Apa?

Denpasar, Beritasatu.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengungkapkan fenomena menurunnya okupansi hotel meskipun jumlah wisatawan asing yang datang ke Bali terus meningkat. Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menjelaskan, kunjungan wisatawan ke Bali pada bulan Maret masih tergolong normal, dengan angka mencapai 16.000 hingga 17.000 orang per hari melalui 42 penerbangan langsung. Namun, tingkat hunian hotel tetap rendah, yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai penyebabnya. Salah satu faktor utama hotel di bali sepi adalah perubahan profil wisatawan. Saat ini, wisatawan yang datang didominasi oleh kalangan menengah ke bawah yang lebih memilih menginap di vila, guest house, atau homestay dibandingkan hotel berbintang. "Berbeda dengan wisatawan kelas menengah ke atas yang biasanya menjadi tamu utama hotel berbintang, jumlah mereka kini berkurang," ucapnya kepada Beritasatu.com, Minggu (23/3/2025). Selain itu, kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat juga berdampak besar. Pengurangan anggaran untuk menggelar rapat dan pameran di hotel membuat okupansi menurun, yang semakin memperburuk kondisi industri perhotelan di Bali. Fenomena lain yang turut memengaruhi adalah meningkatnya jumlah imigran, khususnya dari Rusia, Ukraina, dan beberapa negara lainnya.  Banyak dari mereka memilih untuk tinggal lebih lama di Bali, bahkan bekerja di sana. Hal ini memunculkan kekhawatiran mengenai praktik bisnis ilegal yang dilakukan oleh warga negara asing di Bali. "Kita harus lebih tertib dalam mengontrol apakah mereka sudah memiliki izin usaha di Bali, karena banyak yang disinyalir menjalankan bisnis ilegal," tegas Suryawijaya terkait industri hotel di Bali. Hotel BaliPHRI BaliOkupansi Hotel BaliWisatawan Asing